Harga Barang Dijaga hingga Akhir Tahun

TIM Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Lampung akan terus menempuh upaya lanjutan agar harga komoditas tetap stabil hingga akhir tahun. Wakil Ketua TPID yang juga Kepala Bank Indonesia Perwakilan Lampung Arief Hartawan di Bandar Lampung, kemarin, mengatakan penurunan harga komoditas saat ini tidak terlepas dari kinerja lintas sektor yang mengintervensi pasar secara besar-besaran dengan menggelar pasar murah di 33 titik di berbagai daerah.

Upaya menstabilkan harga pangan, khususnya minyak goreng, bawang, daging, gula pasir, dan beras, kata Arief, tidak berhenti sampai Lebaran. Pihaknya tengah menyusun strategi agar harga terus terkendali sepanjang tahun. Kabag Evaluasi dan Pelaporan Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Eri N Yunas menilai kondisi harga di Lampung cukup stabil karena pemerintah pusat dan provinsi telah mengambil tindakan strategis.

"Kami dari pemerintah pusat telah berupaya meningkatkan pasokan minyak goreng agar harga stabil dan tidak bergejolak," ujar Eri. Agar stabilitas harga terus terjamin hingga akhir tahun, Kementerian Perdagangan akan terus memantau 64 kabupaten kota dan 140 pasar di Indonesia serta menggandeng pelaku usaha melalui program CSR yang akan membantu menyalurkan harga pangan dengan harga terjangkau.

Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, memastikan harga-harga kebutuhan pokok masyarakat masih stabil. Meski demikian, Pemkab Bandung Barat tetap menggelar operasi pasar murah (OPM) di beberapa kecamatan agar harga-harga bisa terus bertahan hingga jelang Lebaran. "OPM digelar di Kecamatan Cisarua, Padalarang, dan Parongpong serta lingkungan Kantor Pemkab Bandung Barat hingga nanti mendekati Lebaran. Warga penerima OPM telah dikoordinasi di tiap kecamatan dan desa," kata Kepala Disperindag Bandung Barat Wetty Lembanawati.

Bupati Bandung Barat Abubakar mengungkapkan setiap tahun Pemda Bandung Barat rutin menyelenggarakan OPM untuk membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan selama Ramadan. "OPM mendapat subsidi sebesar 60% dari pemerintah sehingga harganya di bawah pasaran. Maka masyarakat yang datang sangat antusias, tapi jumlah paket yang terbatas. Oleh karena itu, kami harus menentukan lokasi mana saja yang bisa digelari OPM," jelas Abubakar.