Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
BANJIR yang melanda sebagian wilayah Kabupaten Tolitoli, Sulawesi Tengah, telah melumpuhkan perekonomian masyarakat serta roda pemerintahan.
Ratusan rumah terendam air sehingga mengakibatkan pasokan air bersih dari PDAM terganggu. Pasokan listrik PLN pun sementara dipadamkan guna menghindari terjadinya korsleting yang dapat membawa korban.
Kondisi seperti ini menjadikan Tolitoli dalam status tanggap darurat bencana. Ratusan tenda pengungsian dan fasilitas umum darurat lainnya didirikan untuk menampung masyarakat yang diungsikan akibat rumahnya terendam banjir.
Saat ini, untuk membantu instansi teknis dan masyarakat setempat mengatasi dampak banjir, ratusan prajurit TNI dari Kodim 1305 Buol Tolitoli, Kompi C Yonif 711 Raksatama, Pangkalan TNI AL Tolitoli, serta aparat kepolisian dari Polres Tolitoli dan Kompi Brimobda Polda Sulteng dikerahkan.
Mereka membantu masyarakat baik dalam menyalurkan bantuan makanan ke tenda-tenda pengungsian sampai membersihkan lumpur dan sampah yang terbawa oleh banjir.
"Dengan segala keterbatasan sarana prasarana, seluruh komponen ini bersatu mengatasi bencana ini seefektif mungkin agar masyarakat tidak terlalu menderita, apalagi ini bulan Ramadan," kata Kapenrem 132 Tadulako, Dedy Afrizal, di Palu, Kamis (15/6).
Secara terpisah, Kapolres Tolitoli, AKB M Iqbal, mengatakan, akibat banjir bandang itu, pipa PDAM rusak dan tidak berfungsi sebagaimana mestinya.
Untuk mengantisipasi dan mengatasi masalah tersebut, fungsi dan tugas utama kendaraan taktis (rantis) water canon milik Polri yang biasa untuk menembakkan bom air ke tengah-tengah massa anarkis saat unjuk rasa kini disulap sebagai kendaraan pendistribusi air bersih. Aksi sosial Polres Tolitoli itu diberi nama 'Setitik air kehidupan untuk warga Tolitoli'.
Menurut Iqbal, kegiatan tersebut murni tugas pengabdian untuk warga yang sedang dilanda kesusahan karena bencana banjir yang melanda di wilayahnya.
"Tak ada rotan akar pun jadi. Air dalam water canon untuk rusuh massa, kini kita sulap untuk kegiatan aksi peduli masyarakat Tolitoli. Dalam aksi ini kami juga bersama-sama dengan TNI," jelasnya.
Akibat rusaknya pipa PDAM, warga tidak memiliki lagi suplai air bersih. Padahal, air merupakan kebutuhan utama yang tidak bisa ditunda-tunda.
Ide menyulap dan mengalihfungsikan rantis itu, lanjut Iqbal, karena pihaknya sangat merasakan kesulitan warganya yang tidak mendapatkan air bersih selama dua pekan lamanya.
Setelah bencana banjir yang kembali membuat masyarakat jadi susah kini kesusahan itu bertambah dan berlipat karena layanan PDAM juga terhenti akibat rusaknya pipa PDAM.
"Ini adalah bukti dan bakti tulus institusi Polri dan TNI untuk masyarakat Tolitoli yang ditimpa bencana banjir," tandas Iqbal. (OL-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved