Tolitoli kembali Diterjang Banjir

M Taufan SP Bustan
14/6/2017 19:09
Tolitoli kembali Diterjang Banjir
(ANTARA)

BANJIR kembali menerjang wilayah Kabupaten Tolitoli, Sulawesi Tengah, Rabu (14/6). Meski tidak ada korban jiwa, ratusan kepala keluarga harus mengungsi karena rumah mereka terendam air setinggi 1 meter.

Banjir susulan itu disebabkan hujan deras yang mengguyur sejak Selasa (13/6) kemarin hingga Rabu dini hari. Akibatnya, beberapa sungai di wilayah kabupaten itu meluap. Ratusan rumah di empat kecamatan pun terendam.

"Penyebab banjir masih sama karena intensitas curah hujan sehingga air di sungai meluap," terang Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulteng, Barto Tandigala, di Palu, Rabu siang.

Menurutnya, banjir itu kembali melanda empat kecamatan. Namun, yang terparah di Kecamatan Baolan yang tidak lain merupakan ibu kota Tolitoli. Di kecamatan tersebut, air mencapai 1-2 meter. Warga yang terdampak di kecamatan tersebut terpaksa harus mengungsi karena takut air belum surut.

"Laporan dari lapangan mereka mengungsi ke tempat yang lebih aman. Mereka juga ada yang mengungsi di tenda BPBD. Data ini akan kami update, termasuk data apalah ada korban dalam musibah ini atau tidak," sebut Barto.

Selain banjir, tanah longsor juga terjadi di beberapa titik jalur Tolitoli. Namun, BPBD belum bisa memberikan keterangan karena masih dalam pendataan.

"Akan terus kami informasikan jika. Yang pasti tim reaksi cepat BPBD telah di lokasi," imbuh Barto.

Sementara itu, Kapolres Tolitoli, AKB Muhammad Iqbal Alqudusy, mengatakan, selain rumah terendam, banjir jilid dua ini juga membuat warga di wilayahnya terpaksa mengungsi ke sejumlah tempat yang aman, termasuk ke dataran tinggi.

"Warga Rajawali, Kakatua, Kecamatan Baolan sudah di pengungsian samping masjid Baiturahman di TPA Baiturahman. Dan sebagian ke rumah warga yang berada di dataran tinggi," jelasnya saat dimintai konfirmasi terpisah.

Selain di tempat itu, sebagian warga Jalan Cenderawasih juga telah menempati tenda pengungsian BPBD di dekat lokasi banjir di tempat yang lebih tinggi.

"Di sana ada empat tenda pengungsi sudah disiapkan dari Dinas Sosial untuk warga yang mengungsi," tegas Iqbal.

Sampai saat ini, pihak kepolisian belum menerima laporan soal adanya rumah yang roboh dan korban jiwa akibat banjir susulan ini.

"Semoga tidak seperti banjir sebelumnya," tandas Iqbal.

Sebelumnya diberitakan, awal Juni lalu, banjir dan tanah longsor terjadi di empat kecamatan di Tolitoli yaitu Baolan, Lampasio, Galang, dan Dakopemean, sehingga pemerintah setempat menetapkan status tanggap darurat bencana.

Korban meninggal dunia akibat banjir lalu di Tolitoli sebanyak tiga orang yakni Salma, 60, warga Anoa, Rahmi, 62, warga Dusun Pilado Tambun, dan Kadek Sila Darma, 20, warga Desa Tinading. Adapun untuk korban meninggal dunia akibat longsor satu orang yang teridentifikasi bernama Ma'asin, 67, warga Dusun Boanging, Desa Stadong.

Di samping korban meninggal dunia, banjir bandang juga mengakibatkan dua warga lainnya juga dinyatakan masih hilang dan saat ini belum ditemukan, yakni Mea, 43, dan Sastro, 41. Pencarian pun masih terus dilakukan SAR setempat. (OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya