Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
PULUHAN anak muda lintas agama yang tergabung dalam Komunitas Peacemaker Kupang (Kompak) tiba di Desa Boentuka, Kecamatan Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis (8/6) sore. Perjalanan dari Kupang menuju desa tersebut memakan waktu sekitar 2 jam.
Jumlah mereka sekitar 200 anak muda dari kalangan Kristen, Protestan, Katolik, Islam, Hindu, dan Buddha.
Desa yang berjarak sekitar 80 km di bagian timur Kupang itu didatangi para pemuda untuk dijadikan sebagai tempat berbuka puasa, bersama komunitas umat Islam setempat.
Buka puasa di Boentuka ini ialah yang kedua kali digelar komunitas tersebut. Pertama, buka puasa dilakukan di masjid di Kampung Manikin, Tarus, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang, Sabtu (3/6).
“Buka puasa di desa ini bagian safari Ramadan Kompak, dan semata-mata untuk mempererat tali silaturahim sesama pemeluk agama,” kata koordinator Kompak, Zarniel Woleka.
Banyak pelajaran berharga yang dipetik dari buka puasa bersama tersebut. Para pemuda bisa saling mengenal, termasuk mengenal rumah ibadah masing-masing. Kunjungan ke rumah-rumah ibadah ini bertujuan menghilangkan sikap saling curiga antarpemuda dan menumbuhkan rasa persaudaraan di antara mereka. “Setelah mereka saling kenal, kami yakin perbedaan yang ada tidak akan dijadikan alat untuk saling curiga,” tegasnya.
Begitu pula pada perayaan Natal dan Paskah, anak-anak muda ini menggelar perayaan Natal bersama dan mengadakan pawai Paskah keliling. Anak-anak muda ini juga ikut terlibat dalam pengamanan rumah ibadah saat perayaan Natal.
Kompak dibentuk pada 2012, berawal dari kegelisahan anak-anak muda terhadap isu-isu intoleran di Tanah Air, dan dikhawatirkan bisa merebak ke mana-mana. Awalnya anak-anak muda ini berkumpul dan bertemu.
Dari pertemuan-pertemuan tersebut, mereka sepakat membentuk Kompak. “Setelah itu rutin pertemuan lintas agama,” terangnya.
Kompak berkembang dan terlibat dalam berbagai aktivitas seperti menggelar dialog antara pemuka agama dan mahasiswa serta pemerintah daerah untuk mengelola isu-isu yang berhubungan dengan masalah toleransi secara arif. Semua yang dilakukan itu bertujuan memberikan penyadaran kepada orang-orang muda agar memahami keberagaman di NTT.
Setelah enam tahun, kini Kompak sudah berhasil mengeluarkan anak-anak muda dari komunitas mereka, seperti agama, etnik, dan komunitas homogen untuk bersama-sama menyuarakan keberagaman yang merupakan kekayaan bangsa Indonesia.
Gerakan toleransi masyarakat juga dilakukan Gerakan Pemuda Ansor NTT, dengan kegiatan diskusi bertema keberagaman. (Palce Amalo/N-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved