Usaha Hotel dan Restoran di Karawang Menurun saat Ramadan

Cikwan Suwandi
12/6/2017 21:49
Usaha Hotel dan Restoran di Karawang Menurun saat Ramadan
(ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko)

LANTARAN tingkat okupansi (hunian) yang rendah dalam bisnis perhotelan di Karawang, Jawa Barat, sejumlah perhotelan memilih bersaing dalam meningkatkan kuliner sajian buka bersama pada Ramadan.

"Memang dalam Ramadan ini tingkat usaha kuliner pada sejumlah restoran agak menurun hingga 30%. Hal tersebut karena sejumlah hotel ikut bersaing dalam sajian buka selama Ramadan," ungkap Ketua Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Karawang, Gabriel, kepada Media Indonesia di Karawang, Senin (12/6).

Menurut dia, sejumlah pengusaha restoran mengaku mengalami penurunan omzet (pendapatan) jika dibandingkan dengan Ramadan tahun lalu (2016).

"Misalnya, kalau Ramadan sehari mereka bisa mendapatkan omzet hingga Rp14 juta, tetapi saat ini hanya Rp8 jutaan. Memang ada pengaruh dari perhotelan yang juga ikut mengejar pasar Ramadan," katanya.

Menurut Gabriel, okupansi hotel yang menjadi masalah utama. Dari Januari hingga Juni 2017, tingkat hunian hotel (okupansi) hanya mencapai 38%.

"Karawang ini pasarnya adalah ekspatriat. Karena jumlah tenaga kerja asing (TKA) kita ini adalah hampir 3.000 orang. Sedangkan jumlah kamar kita ini mencapai 2.000 hunian. Harusnya overload," ucapnya.

Gabriel mengungkapkan hal tersebut berkaitan dengan ekspatriat yang lebih memilih tinggal hunian Jakarta dan Bekasi.

"Mereka lebih memilih tinggal di Jakarta dan Bekasi, padahal Perda pariwisata kita ini terbaik se-Indonesia. Namun Perbup (Peraturan Bupati)-nya belum saja dibuat, sehingga sulit untuk melakukan sosialisasi," kata dia.

Gabriel juga berharap pemerintah segera membuat imbauan untuk sejumlah perusahaan mengenai aturan ekspatriat tinggal, agar mereka menetap di Karawang.

"Bahkan untuk PAD, dari perhotelan dan restoran ini cukup tinggi tahun lalu kita menyumbang Rp78 miliar. Dan 2017 saat ini restoran dan hotel ditargetkan Rp93 miliar," pungkasnya. (OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya