Pemerintah Janjikan Mudik Lancar

Cahya Mulyana
12/6/2017 06:04
Pemerintah Janjikan Mudik Lancar
(Grafis/MI)

SELURUH moda transportasi telah siap melayani pemudik dan telah melewati uji kelayakan. Selain itu, telah dilakukan peningkatan fasilitas keselamatan, kesiapan prasarana, dan rekayasa lalu lintas di semua titik kemacetan.

“Mudik merupakan ­ritual yang dinantikan dan diidamkan masyarakat karena maknanya sangat luar biasa. Bapak Presiden memberikan satu arahan bahwasanya mudik harus dilakukan dengan guyub dan rukun, dan pemerintah menjamin mudik selamat, aman, dan nyaman,” tegas Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam rapat koordinasi persiapan mudik di Jakarta, kemarin.

Budi menjelaskan pihaknya menaruh perhatian lebih terhadap pelayanan transportasi darat karena paling berpotensi kerawanan seperti kemacet­an panjang. Oleh sebab itu, pihaknya mempersiapkan beberapa langkah antisipasi seperti penerapan buka-tutup sebelum terjadi antrean 2 kilometer.

“Pemerintah telah menyiapkan fasilitas jalan, kesiapan moda transportasi, pengawasan. Strategi berikut antisipasi potensi kerawanan seperti kemacetan,” ujarnya.

Ia meminta pemerintah daerah lebih berperan untuk menekan angka kemacetan dengan menyiapkan jalan alternatif ataupun jalur tikus, juga mengamankan pasar tumpah yang sering menjadi penyebab kemacetan.
Budi mencatat beberapa daerah yang rawan macet, seperti Tol Cipali khususnya di gerbang keluar Brebes yang sempat menelan korban jiwa. Daerah rawah lain ialah Bandara Soekarno-Hatta, Stasiun Gambir dan Senen, Merak, Batam, serta Balikpapan.

‘‘Dari itu semua paling kritikal itu ada di Cipali. Tahun lalu di sana ada masalah. Oleh sebab itu, kita konsentrasikan supaya tidak terjadi masalah lagi dengan strategi buka-tutup dan pengalihan ke pintu keluar lain,” ungkapnya.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang juga hadir dalam rapat koordinasi itu mengatakan pihaknya berjanji berupaya lebih keras melayani pemudik dan mengantisipasi kejadian di gerbang tol Brebes. Koordinasi dengan kepolisian, TNI, Kementerian Kesehatan, dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah dilakukan, ditambah simulasi kemacetan dengan menerapkan sistem buka-tutup dan mempersiapkan jalan alternatif.

“Jawa Tengah mengevaluasi peristiwa Brebes Exit dengan empat kali simulasi. Kita sudah satu tahun membentuk panitia mudik dan ketika terjadi kemacetan, akan datang ambulans motor dan saya sudah minta Polri, TNI, dan SAR supaya ada heli yang stand by,” jelasnya.

Utamakan keselamatan
Faktor keselamatan, menurut Budi, merupakan aspek yang tidak bisa ditawar. Untuk itu, ramp check seluruh moda angkutan mudik menjadi keharusan dan telah dilaksanakan dengan baik.

Berdasarkan pengecekan, bus antarkota antarprovinsi (AKAP) yang dioperasikan untuk mudik hanya 60% yang dinyatakan laik.

Budi menegaskan masih ada waktu satu minggu lagi untuk memperbaiki dan memenuhi sejumlah standar kelaikan bus AKAP. “Masyarakat ja­ngan naik angkutan yang tidak berstiker angkutan Lebaran, tanda kendaraan telah lulus uji kelayakan sebab bisa diturunkan di tengah jalan dan pengemudinya harus dan pasti akan didenda,” paparnya.

Sementara itu, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadi-muljono memastikan pengoperasian ruas tol fungsional yang dilalui pemudik dari Brebes Timur hingga Weleri sepanjang 110 km pada H-10. Ruas tol tersebut terbagi menjadi tiga ruas tol, yakni ruas Tol Pejagan-Pemalang dari Brebes Timur hingga Pemalang sepanjang 37,3 km dan ruas Tol Pemalang-Batang sepanjang 39,2 km. (Adi/JS/AS/X-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Oka Saputra
Berita Lainnya