Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
GUBERNUR Sulawesi Utara Olly Dondokambey menjamin iklim investasi di wilayahnya kondusif sehingga tidak perlu ada kekhawatiran dari investor, menyusul terjadinya pengrusakan mes karyawan PT Conch North Sulawesi Cement (CNSC) di Lolak, Bolaang Mongondow.
"Iklim investasi di Sulawesi Utara masih kondusif. PT Conch masih beroperasi. Perusahaan ini telah memenuhi persyaratan yang dibutuhkan untuk pembangunan pabrik semen sehingga tidak ada lagi kendala bagi perusahaan untuk melanjutkan pembangunan konstruksi pabrik," ujar Olly di Manado, Minggu (11/6).
General Manager PT Conch North Sulawesi Cement (CNSC) Zeng Guo Hua, secara terpisah, mengatakan, pihaknya tetap melanjutkan pembangunan konstruksi pabrik semen meskipun beberapa hari lalu PT CNSC sempat dipaksa Bupati Bolmong Yasti Soepredjo menghentikan kegiatan konstruksi pembangunan pabrik semen, serta memerintahkan Satpol PP Bolmong membongkar bangunan mess karyawan yang tidak memiliki Izin Mendirikan Bangunan (IMB).
"Kejadian itu sudah kami laporkan kepada Polda (Sulut). Kami hanya meminta perlindungan hukum untuk melindungi para pekerja dan aset yang sudah terancam akibat pengrusakan tersebut. Kami percaya dengan hukum yang berlaku di Indonesia," kata Zeng.
Dijelaskan, sejak Juli 2016, PT Conch North Sulawesi Cement telah mengantongi seluruh perizinan yang diperlukan untuk pembangunan pabrik semen lini pertama, yang saat ini telah memasuki pemasangan mesin-mesin produksi. Hingga akhir Mei 2017, PT Conch North Sulawesi Cement telah mengeluarkan dana investasi sekitar US$146 juta dan pabrik diperkirakan akan berproduksi dalam 2017 ini.
Diundang Pemerintah Indonesia, Zeng menjelaskan, pabrik semen di Lolak ini merupakan salah satu dari enam pabrik semen Conch di Indonesia, di bawah payung usaha Conch Group yang merupakan BUMN dari Tiongkok. Selain bergerak di industri semen, Conch Group yang total asetnya mencapai US$20 miliar, juga menangani industri bahan material, industri ramah lingkungan, logistik, dan perdagangan.
Dikatakan, kehadiran Conch Group di Indonesia atas undangan Pemerintah RI pada 2011 untuk berinvestasi di Indonesia. Saat ini, perusahaan telah merealisasikan investasi pabrik semen di Kalimantan Selatan, Papua Barat, dan Merak (Banten). Ketiga pabrik tersebut telah beroperasi, sedangkan dua pabrik lainnya di Sulawesi Utara dan Kalimantan Barat sementara dalam tahap pembangunan dan satu pabrik lainnya masih dalam proses persiapan pembangunan yakni yang berlokasi di Sulawesi Selatan.
"Kami berharap ke depan akan ada komunikasi yang lebih baik dengan pemerintah kabupaten sehingga pembangunan pabrik dapat berjalan dengan lancar dan pabrik ini dapat berproduksi sesuai dengan perencanaan awal," kata Zeng.
Adapun kapasitas yang direncanakan untuk proyek ini adalah lini produksi klinker 2 x 5000 t/d, cement mill dengan kapasitas 2 x 2,2 juta ton per tahun, waste heat energy 2 x 7,5 MegaWatt, pembangkit listrik dengan kapasitas 3 x 20 MW, dermaga kapasitas 30 ribu DWT. apasitas produksi klinker selama setahun adalah 3,6 juta ton, sedangkan untuk kapasitas produksi semen mencapai 4,4 juta ton.
"Total investasi mencapai US$600 juta. Untuk lini produksi pertama akan menghabiskan dana sekitar US$350 juta USD," terang Zeng.
Dia menambahkan, minat investasi Conch Group di Sulawesi Utara terus meningkat. Pada forum Investasi Pariwisata Indonesia 2017 yang diadakan di Manado belum lama ini, Conch Group telah menandatangani perjanjian kerja sama untuk pengembangan hotel dan properti, serta berencana melakukan kerja sama dengan Pemprov Sulut untuk melakukan investasi pengolahan sampah. (OL-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved