Jalur Penghubung Pantura Deandles Rusak dan Gelap

M Yakub
11/6/2017 19:25
Jalur Penghubung Pantura Deandles Rusak dan Gelap
(MI/ABDUS)

KONDISI jalur alternatif penghubung ruas Jalan Raya Deandles kawasan pantai utara (pantura) dengan jalur tengah nasional sepanjang 35 kilometer di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, dikeluhkan pengguna jalan.

Selain masih banyak yang berlubang, sejumlah titik jalan ini juga tidak ada penerangan sehingga dikhawatirkan rawan kriminalitas dan kecelakaan.

Padahal, jalur tersebut merupakan jalur bervolume padat karena juga akses ke sejumlah lokasi wisata. Secara umum, jalur penghubung antara Kecamatan Sukodadi dan Kecamatan Paciran di Kabupaten Lamongan itu sudah ditingkatkan. Yakni, jalan diperbaiki dengan diperlebar.

Namun, ada sejumlah titik jalan yang masih menyempit. Antara lain, di titik Desa Pucangro, Kecamatan Sukodadi, dan Desa Sawo, Kecamatan Dukun. Dititik Desa Pucangro ini, kondisi jalan selain menyempit juga banyak mengalami kerusakan.

"Jalan ini sudah lama sekali tidak diperbaiki," terang Ari, warga setempat saat ditemui, Minggu (11/6) siang.

Kondisi jalanan yang berada di selatan desa itu juga, imbuh dia, dalam keadaan gelap apabila malam hari. Karena, selama ini tidak diberi penerangan jalan umum (PJU). Dengan demikian, jalanan juga rawan terjadi kriminalitas.

"Ya, kalau lewat situ malam hari rasanya was-was," jelasnya.

Kondisi yang sama juga terjadi di titik Desa Sawo, Kecamatan Dukun. Jalan yang berada seberang utara Bengawan Solo ini juga telah lama mengalami kerusakan dan banyak terdapat lubang. Kerusakan jalan terjadi sepanjang 2 kilometer lebih. Selain rusak, jalan juga tidak dilengkapi PJU sehingga sangat gelap pada malam hari.

"Perbaikan hanya tambal sulam," jelas Juwono, warga lainnya.

Menurut dia, dalam tiga bulan sekali dirinya melintasi jalan penghubung antara Kecamatan Sukolilo dan Kecamatan Paciran tersebut. Meski banyak lubang, lanjut dia, perbaikan jalan hanya dilakukan tambal sulam.

Hal serupa juga terjadi pada di titik ruas jalan selatan Desa Takerharjo, Kecamatan Solokuro. Selain kurang rata, kondisi jalan juga gelap tanpa penerangan sehingga rawan kriminalitas.

"Hanya orang tertentu yang berani melintas dengan motor kalau malam hari. Seram jalannya. Kami harap pemerintah segera memberikan penerangan jalan ini," pungkasnya. (OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya