Ada 30% Jalan Rusak di Jalur Mudik Sumbar

Yose Hendra
09/6/2017 23:01
Ada 30% Jalan Rusak di Jalur Mudik Sumbar
(MI/Yose Hendra)

PEMUDIK yang melintasi Sumatra Barat harus ekstra waspada karena sekitar 30% jalan nasional di wilayah tersebut dalam kondisi rusak. Perbaikan yang tengah dilakukan dipastikan tidak selesai menjelang Lebaran. "Saat ini sedang ada pengerjaan jalan di Dharmasraya, Solok, dan pesisir selatan. Di tiga daerah ini saya perkirakan kerusakan mencapai 30% di semua ruas jalan nasional. Rasanya tidak mungkin selesai menjelang Lebaran nanti," ujar Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit di Padang, Jumat (9/6).

Ia mencontohkan, di kawasan Solok Selatan yang merupakan wilayah penyangga atau menghubungkan Padang dengan Kerinci, Jambi, akses jalan sangat parah. Pada Lebaran nanti ia memperkirakan sekitar 1 juta perantau berdarah Minang akan pulang kampung. Berbeda dengan di Sumatra Utara, pemprov mulai mengoperasikan jalan tol Medan-Binjai menjelang arus mudik. Untuk sementara jalan tol sepanjang 16,8 kilometer tersebut dibuka satu arah guna mengantisipasi terjadinya penumpukan kendaraan.

"Keberadaan tol ini akan efektif mencegah kemacetan arus lalu lintas saat arus mudik, khususnya di kawasan Jalan Lintas Medan menuju Kota Binjai," tegas Kepala Dinas Perhubungan Sumut Anthony Siahaan. Selain tol Medan-Binjai, pemprov mengoperasikan tol Medan-Tebing Tinggi dengan satu arah. Untuk memudahkan para pemudik, Dishub Sumut menyiapkan para petugas di posko-posko tertentu bekerja sama dengan kabupaten/kota.

Rawan gangguan
Kewaspadaan pemudik harus ditingkatkan ketika melintasi tol trans-Jawa ruas Brebes Timur-Gringsing. Selain minim penerangan dan jalan masih berupa pengecoran dasar setebal 10 cm, banyak pelintasan yang dapat mengganggu perjalanan. Panjang total tol itu mencapai 110 km. Pada ruas Batang-Gringsing sepanjang 35 km, yang melintasi hutan jati dan perkebunan karet, cukup rawan terhadap gangguan binatang yang menyeberang. Selain itu, terdapat 11 pelintasan jalan perkampungan hingga banyak warga dan kendaraan yang menyeberang.

"Kita akan tempatkan petugas untuk menjaga pelintasan itu agar kenyamanan dan keamanan pemudik tetap terjaga karena selain rawan kecelakaan, juga cukup mengganggu kelancaran," kata Kapolres Batang AKB Juli Agung Pramono. Sementara itu, berbagai persiapan arus mudik juga dilakukan pihak Pelni NTT yang menyiapkan empat armada untuk mengangkut pemudik dari Pelabuhan Tenau, Kupang. Begitu juga dengan syahbandar Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya yang menyiapkan 27 angkutan kapal laut ke berbagai tujuan di Indonesia.

Di Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan, PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Bakauheni telah menyiapkan 62 kapal. Saat ini 58 di antaranya siap beroperasi dan 4 kapal masih dalam masa perawatan. GM PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Bakauheni Eddy Hermawan mengatakan jumlah penumpang pada arus mudik dan balik yang menyeberang dari Sumatra ke Jawa atau sebaliknya selalu mengalami peningkatan setiap tahunnya. "Tahun lalu jumlah pemudik mencapai 1.317.909 penumpang, untuk tahun ini diprediksi mencapai 1.395.929 penumpang atau naik sekitar 5,92%," ujarnya. (AS/PS/FR/UL/DA/EP/FL/PO/OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya