Polisi Perketat Pintu Masuk Jaringan IS ke Labuanbajo

John Lewar
07/6/2017 20:38
Polisi Perketat Pintu Masuk Jaringan IS ke Labuanbajo
(MI/JOHN LEWAR)

APARAT Polres Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, semakin memperketat penjagaan di pintu masuk pelabuhan laut Labuanbajo. Setiap sore, saat kapal Fery hendak bersandar, suasana pelabuhan dikawal puluhan personel polisi bersenjata.

Pengamanan ini untuk mempersempit ruang gerak kelompok radikal atau terkait jaringan Islamic State (IS)yang hendak masuk ke wilayah NTT melalui Pelabuhan Labuanbajo dari arah Sape, Nusa Tenggara barat.

Berdasarkan informasi intelijen, Labuanbajo disebut merupakan pintu masuk utama atau jalur utama pelabuhan laut yang mudah diseberangi oleh kelompok radikal ke wilayah NTT. Pengawasan terhadap pergerakan kelompok radikal saat ini mulai gencar dilakukan di sejumlah tempat di Tanah Air.

Sebab, di negara tetangga Filipina, sebagian dari kelompok simpatisan IS ditengarai berasal dari Indonesia. Dengan berbagai cara dan trik jalur penghubung, Filipina ke Sulawesi, kemudian mereka terus berusaha agar bisa masuk ke wilayah ini.

"Labuanbajo ini daerah strategis yang menjadi incaran ISIS, bukan tidak mungkin, sebelumnya seorang pelaku teroris asal Kabupate Bima NTB pernah ditangkap di seputaran Labuanbajo oleh aparat keamanan," tutur Kepala Bagian Operasi Polres Manggarai Barat, AKP Afferhard RL, kepada awak media, Rabu (7/6).

Kegiatan pengamanan di pintu masuk merupakan operasi rutin atau Operasi Turangga, sehingga setiap penumpang kapal diperiksa barang bawaan maupun identitasnya sebelum masuk ke wilayah NTT.

"Setiap orang diperiksa identitasnya termasuk barang bawaan. Mencegah lebih baik, kita tidak tahu niat orang jahat. Bisa juga waspada itu penting. Untuk mempersempit ruang gerak kelompok radikal," katanya.

Dalam operasi ini, polisi berhasil mengamankan 4 buah mobil pikap, 2 unit sepeda motor, sejumlah senjata tajam, dan 200 kg daging ayam ilegal tanpa dokumen.

"Ke-16 orang tanpa identitas diperiksa, kemudian dipulangkan dalam pengawasan polisi," kata Efferhard. (OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya