Satu lagi Pendaki Gunung Marapi Ditemukan Selamat

Yose Hendra
06/6/2017 18:46
Satu lagi Pendaki Gunung Marapi Ditemukan Selamat
(FOTO ANTARA/Arif Pribadi)

SEORANG pendaki Gunung Marapi, Yandri, 15, akhirnya berhasil ditemukan oleh tim SAR dengan selamat, Selasa (6/6) siang. Setelah itu, dia langsung di evakuasi melalui jalur Pariangan.

"Korban ditemukan dalam kondisi lemas sekitar pukul 11.00 WIB. Dia juga mengalami cedera di bagian tangan," ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tanah Datar, Indra Kesuma.

Yandri diperkirakan satu-satunya pendaki yang tersisa pascaerupsi Gunung Marapi, dua hari lalu. Saat gunung tertinggi di Sumatra Barat tersebut meletus, Yandri terpisah dari delapan orang kawan-kawannya.

Delapan orang tersebut berhasil di evakuasi Senin (5/6) kemarin, setelah ditemukan dalam kondisi lemah di sekitar Taman Edelweiss. Saat ini, mereka dirawat di Puskesmas Pariangan. Sementara Yandri, dilakukan pencarian oleh tim SAR sejak kemarin sore.

Diperkirakan, korban tersesat setelah panik karena meletusnya gunung yang terletak antara Kabupaten Tanah Datar dan Kabupaten Agam tersebut.

Indra menuturkan, hingga saat ini korban belum sampai ke Simabua, Pariangan.

"Komunikasi dengan tim pencari terbatas melalui radio. Mereka baru menginformasi korban ditemukan secara singkat," tandasnya.

Sebelumnya, sebanyak 16 pendaki dari Riau terjebak saat terjadi erupsi Gunung Marapi, Minggu (4/6). Tujuh pendaki berhasil turun dengan selamat, adapun sembilan lainnya terjebak di puncak.

Gunung Marapi yang berada di perbatasan Kabupaten Tanah Datar dan Kabupaten Agam, Sumbar, meletus, Minggu (4/6) siang.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologis (PVMBG) mencatat dua kali letusan (erupsi) besar, dengan diikuti semburan abu vulkanik 300-700 meter dari puncak.

Ketua Pengamatan Gunung Api Marapi Kantor PVMBG Kota Bukittinggi, Hartanto Prawiro, menjelaskan, erupsi pertama terjadi pada pukul 10.01 WIB dan erupsi kedua pukul 10.22 WIB. Pada erupsi pertama, Hartanto mengatakan, amplitudo letusan mencapai 6 milimeter, dengan durasi gempa 35 detik.

Letusan langsung diikuti abu vulkanik dengan ketinggian 300 meter dari puncak. Abu vulkanik tersebut mengarah ke Timur, Kecamatan Pariangan. Sementara letusan kedua, dengan amplitudo 4 milimeter, durasi 22 detik, diikuti abu vulkanik ketinggiannya mencapai 700 meter. Saat letusan terjadi, dia mengatakan, cuaca terpantau cerah.

Hingga saat ini, Marapi terus erupsi. Hartanto mengatakan, hingga kemarin letusannya sudah puluhan kali. Kendati terjadi erupsi, Marapi masih berstatus Level II alias waspada. Maka itu, masyarakat dilarang mendekati Marapi radius 3 kilometer. (OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya