14 Warga Filipina Diserahkan ke Imigrasi Kelas III Berau Kaltim

Victor Ratu
05/6/2017 08:32
14 Warga Filipina Diserahkan ke Imigrasi Kelas III Berau Kaltim
(14 Warga Negara Filipina di amankan TNI AL di Pulau Bunyu, Bulungan, Kalimantan Utara, Kamis (1/6). WNA Filipina terdampar di Pulau Bunyu, karena kehabisan BBM. -- MI/Victor Ratu)

SEBANYAK 14 Warga Negara Filipina yang ditemukan terdampar di Pulau Bunyu, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara, diserahkan pihak kecamatan Bunyu ke kantor Imigrasi kelas III Berau, Kalimantan Timur untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Bertempat di pelabuhan Pertamina Pulau Bunyu, 14 WNA Philipina diberangkatkan menuju Tanjung Selor dengan Speedboat Azura 200 PK. Pemberangkatan WNA tersebut untuk diserahkan ke kantor Imigrasi kelas III Berau utk proses lanjut.

Kepala Kantor Imigrasi kelas III Berau, Kaltim yang membawahi wilayah Kabupaten Bulungan, Erwin mengungkapkan, 14 WNA asal Filipina itu sebelumnya telah diperiksa petugas kepolisian Bunyu dan kecamatan. Mereka hanya membawa identitas seperti kartu siswa, gereja dan identitas kewarganegaraan saja.

"Kami telah menjemput dan membawa langsung 14 WNA dari pulau Bunyu menuju Tanjung Redeb, Berau, Kaltim untuk pemeriksaan lanjutan sambil menunggu Konsulat Filipina di Manado, Sulawesi Utara untuk menjemput mereka sekaligus mengembalikannya ke negara asal," ungkapnya, Minggu (4/6).

Dijelaskannya,berdasarkan hasil pemeriksaan awal yang dilakukan TNI AL, Polsek Bunyu, Koramil dan pihak Kecamatan Bunyu, 14 WNA ini terdampar di Pulau Bunyu sejak 1 Juni lalu. Mereka menggunakan perahu 3 mesin ketinting, perahu dengan panjang 8 meter dan lebar 1,5 meter berasal dari daerah Bungau tujuan setangkai Filipina. Namun, perahu yang ditumpangi rombongan ini sempat mengalami kerusakan mesin.

Selain itu, akibat kondisi cuaca buruk perahu terombang abing di perairan Filipina selama 3 hari hingga kehabisan bahan bakar.

"Pihak Imigrasi Berau kembali akan lakukan pemeriksaan, dalam waktu dekat Konsulat Filipina yang berada di Manado akan datang ke Berau untuk melakukan verifikasi sebelum memgeluarkan surat jalan sebagai rekomendasi imigrasi memulangkan mereka ke negara asalnya," jelasnya.

Sementara itu tim intel LID Lantamal XIII Tarakan, Letu Sani Ali menegaskan, 14 warga Filipina itu tidak mengetahui kalau masuk wilayah Indonesia di Pulau Bunyu, setelah pihaknya mejelaskan baru mereka mengetahui rombongannya terdampar di Indonesia.

"Sementara ini,hasil pemeriksaan mereka murni terdampar di Pulau Bunyu, tidak ada indikasi tindakan kriminal ataupun lainnya," pungkasnya. (OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya