Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
KAPOLRES Solok Kota, AKBP Susmelawati Rosya, harus meninggalkan jabatannya hanya sepekan setelah kasus persekusi yang dialami dokter Fiera Lovita di wilayah hukumnya mencuat ke permukaan.
Telegram rahasia yang dikeluarkan dan ditandatangani Kepala Biro Sumber Daya Manusia Polri Irjen (Pol) Arief Sulistiyanto, dia dicopot dari jabatannya, dan bakal mengisi jabatan baru sebagai Kabag Watpers Ro SDM Polda Sumatra Barat.
Terkait dengan pencopotannya, Susmelawati mengaku hal demikian biasa di dalam tubuh Polri.
Berhubung pencopotan setelah kasus persekusi yang dialami dr Fiera, Susmelawati mengatakan, hanya pimpinan yang tahu alasannya.
“Kaitan dengan itu, pimpinan kali yah yang paham. Kita sebagai anak buah siap saja dimutasi,” tukasnya saat dimintai konfirmasi, Sabtu (3/6).
Dia menyangkal tidak ada ancaman atau tindakan yang mengiring intimidasi pada dr Fiera. Menurutnya, konferensi pers yang dilakukan dr Fiera di Mapolres Solok Kota, mengindikasikan, justru dr Fiera mengucapkan terima kasih karena sudah dilindungi.
“Gak ada yang merasa terancam di sini (Solok),” ujarnya.
Susmelawati sekali lagi menegaskan dirinya siap bekerja di tempat barunya.
“Prinsipnya, saya anggota yang baik, dalam kebijakan apa pun dari pimpinan, saya siap laksanakan. Bagi saya itu amanah,” terangnya.
Berdasarkan telegram tersebut, posisi yang ditinggalkan Susmelawati akan diisi oleh Kepala Unit II Subdirektorat IV Direktorat Tindak Pidana Narkotika Bareskrim Polri AKBP Dony Setiawan.
Terkait mutasi Kapolres Solok, Kepala Sub Bidang Penerangan Masyarakat (Kasubbid Penmas) Polda Sumbar, AKBP Nina Martini, mengatakan, mutasi dan penyegaran di tubuh Polri itu sudah hal yang biasa dilakukan.
“Ibu Mel (Susmelawati) sudah setahun lebih juga menjabat sebagai Kapolres Solok Kota, jadi sebagai penyegaran juga,” jelasnya.
Nina menambahkan, gejolak di wilayah Solok pun sudah ditangani walaupun ada sedikit riak-riak.
Sepekan sebelumnya, dr Fiera yang berdinas di RSUD Solok mengalami ancaman dan intimidasi dari sekelompok orang yang mengatasnamakan organisasi masyarakat Islam tertentu. Hal itu buntut dari unggahan status di akun Facebook-nya tentang pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab.
Dr. Fiera pada akhirnya memang berdamai yang difasilitasi Polresta Solok. Namun tiga hari lalu, justru dr Fiera memilih hijrah ke Jakarta bersama dua anaknya, untuk bergabung dengan suami yang bekerja di Jakarta. (OL-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved