TNI-Polri Tingkatkan Penjagaan Perbatasan Indonesia-Filipina

Voucke Lontaan
01/6/2017 11:50
TNI-Polri Tingkatkan Penjagaan Perbatasan Indonesia-Filipina
(MI/Voucke Lontaan)

TNI-Polri tingkatkan siaga pasukan menjaga kedaulatan wilayah NKRI di perbatasan Indonesia di Pulau Miangas, Marore dan Pulau Nanusa, Sulawesi Utara (Sulut), dari penyusupan teroris yang meloloskan diri menyusul insiden di Marawi, Filipina bagian Selatan.

"Situasi dan kondisi di perbatasan Sulawesi Utara di Pulau Miangas, Marore dan Nanusa masih kondusif dan aman. Untuk memangkal penyusupan saya minta masyarakat juga harus ikut berperan bersama aparat keamanan," kata Panglima Kodam XIII Merdeka, Mayjen Ganip Warsito, ditemui di Pulau Miangas, Rabu (31/5).

Menurut Ganip, selang peristiwa di Marawi, Filipina Selatan, banyak orang yang khawatir ada kelompok radikal masuk ke Indonesia melalui Pulau terluar di wilayah Sulawesi Utara. Tentu, aparat TNI tidak membiarkan, masyarakat juga harus ikut berperan.

Menurut Ganip, empat hal yang perlu diperhatikan dalam menjaga keamanan. Pertama, kekuatan personil dan persenjataan, kedua diperlukan alat komunikasi ketiga sarana transportasi yang memadai dan keempat, logistik.

Daerah perbatasan merupakan garda terdepan NKRI. Oleh karena itu, kalau ada musuh yang menyusup TNI akan melawan bersama.

Sementara itu, Wakil Kepal Kepolisian daerah Sulawesi Utara, Brigjen Refdi Andri, menambahkan, saat ini Polda Sulawesi Utara, telah menambah 31 angota Brimob, ditempatkan di Polsek Miangas, Nanusa dan Marore. Menurut Wakapolda, mereka bertugas 90 hari.

"Menjaga keamanan, masyarakat umumnya nelayan harus membatu petugas keamanan menjadi mata dan telinga. Bila ada orang yang mencurigai identitasnya harus ditanya, apalagi kalau mencurigakan," ujarnya.

Di lokasi yang sama Komandan pangkalan VIII TNI AL, Laksamana Madya Suselo yang ikut serta memantau wilayah perbatasan di Pulau Miangas, mengatakan TNI AL saat ini meningkatkan siaga pasukan, dengan melakukan patroli Kapal Perang KRI di wilayah perbatasan.

"Kapal selam KRI juga sekarang lebih intens rutin berlayar beroperasi menjaga keamanan di perairan perbatasan Sulawesi Utara dan Filipina Selatan. TNI AL juga menambah personel," jelasnya.

Komandan Pangkalan Udara - Bandara Sam Ratulangi, Manado, Kolonel Arifiani, menambahkan, TNI Angkatan Udara juga meningkatkan patroli dengan mengerakkan satu pesawat pengintai mendeteksi dari udara bilama ada pergerakan yang mencurigakan di laut maupun didarat. (OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya