Pemprov NTT dan Sahabat Bung Karno Sambut Hari Pancasila

Palce Amalo
01/6/2017 11:39
Pemprov NTT dan Sahabat Bung Karno Sambut Hari Pancasila
(MI/PALCE AMALO)

PEMERINTAH Provinsi Nusa Tenggara Timur menggelar malam renungan untuk menyambut Hari Kesaktian Pancasila 1 Juni 2017. Kegiatan ini dipusatkan di Taman Perenungan Soekarno, Kota Ende, Rabu (31/5/) pukul 24.00 Wita.

Acara ini dihadiri para generasi kedua sahabat Soekarno (Bung Karno) selama pengasingan di Ende pada 1934.

Mereka berjumlah 93 orang yang seluruhnya telah meninggal. Di antaranya Lukman Pua Rangga, putra mendiang Pua Rangga Kora, salah satu sahabat dekat Soekarno. Lukman membacakan kisah Bung Karno selama di Ende seperti merenung Pancasila di bawah pohoh sukun di dekat pesisir pantai.

"Para pemuda itu digembleng oleh Soekarno, meski mereka berpendidikan rendah, bahkan ada yang buta huruf. Mereka pun dilibatkan dalam kegiatan Soekarno yakni pertunjukan sandiwara atau drama," kata Lukman.

Acara ini dihadiri oleh Gubernur NTT Frans Lebu Raya, Ketua DPRD NTT Anwar Pua Geno, pejabat dari Kementerian Pariwisata, sejumlah impinan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah NTT, serta bupati dan wali kota se-NTT.

Sahabat Bung Karno lainnya ialah Ibrahim Umarsyah, Molo Nggoro, Djae Bara, Darham Utuh, Ruslan Utuh, Prangga Kora, Umar Gani, Aziz Pelindi, Jae Mokdar, Ibu Lano dan Waru Suwedi.

Lukman mengatakan awalnya sahabat Bung Karno semakin hari kian bertambah banyak, sehingga mencapai 93 orang. Dari jumlah itu, 47 orang merupaakan pemain sandiwara dari Grup Tonil Gelimutu yang dibentuk oleh Soekarno.

"Kami berharap, agar Pemerintah Kabupaten Ende dapat menginventarisir, nama nama tersebut, untuk kemudian bisa dipajang di Museum Bung Karno, sehingga generasi sekarang bisa mengetahui dan meneladaninya," katanya.

Komandan Korem 161/Wirasakti Kupang Brigjen Teguh Muji Angkasa yang menjadi inspektur dalam malam renungan suci tersebut mengatakan, kegiatan tersebut merupakan bagian dari penghormatan masyarakat NTT kepada Soekarno-Hatta yang telah melahirkan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia.

"Kita berkumpul di sini sebagai bagian dari menghormati dan menghargai bapak bangsa kita yakni Soekarno Hatta yang melahirkan Pancasila yang merenungkan pancasila di bawah pohon sukun di Kota Ende ini," katanya

Acara juga diisi doa yang dipimpin oleh seluruh pimpinan agama di kota tersebut mulai dari Katolik, Kristen, Islam, Budha dan Hindu. Selain iu dilakukan pembacaan puisi yang berisi tentang perjuangan Bung Karno selama berada di kota Ende oleh siswa.

Sebelum digelar malam renungan Bung Karno, pemerintah Kabupaten Ende menggelar Parade Pesona Kebangsaan yang di lapangan yang bersebelahan dengan Taman Perenungan Soekarno.

Di lokasi itu digelar atraksi tarian yang dibawakan siswa sekolah menengah atas setempat, kesenian gambus, dan puisi yang dihadiri ribuan warga Ende. (OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya