Sejumlah Titik di Jalur Mudik Cirebon Rawan Pembegalan

SEJUMLAH titik di jalur mudik Cirebon masih rawan terhadap aksi pembegalan. Polisi pun menurunkan tim untuk mengantisipasi hal tersebut.

Kepala Polres Cirebon Kota, AKBP Adi Vivid Bachtiar, menjelaskan jika sejumlah titik di jalur mudik yang masuk wilayah hukum Polres Cirebon Kota rawan dari aksi pembegalan. Di antaranya tersebar di wilayah Kapetakan, Mundu dan Gunung Jati.

"Di titik tersebut masih minim lampu penerangan, sehingga rawan dari aksi pembegalan," kata Adi.

Bahkan pada tahun lalu masih ada aksi pembegalan di wilayah Kapetakan.

Untuk mengantisipasi aksi pembegalan, khususnya selama arus mudik dan balik Lebaran 2017 mendatang, pihaknya, lanjut Adi, menerjunkan Special Responses Team (SRT).

SRT ada dua tim, masing-masing terdiri dari 10 orang. Tim ini bersifat represif, jika ada kejadian langsung diterjunkan ke lapangan. Sedangkan tim preventifnya yaitu pengurai massa (reimas).

"Mereka akan mobile dan bergerak ke sejumlah titik yang sudah dipetakan rawan aksi pembegalan," kata Adi.

Selain rawan aksi pembegalan, sejumlah titik juga rawan kemacetan. Titik-titik rawan macet tersebar di persimpangan, tempat wisata, pasar, serta tempat kuliner.

"Salah satunya yang rawan macet yaitu kuliner empal di kawasan Tengah Tani," kata Adi.

Untuk mengatasinya, polisi akan melakukan rekayasa lalu lintas, berupa contra flow.

Selanjutnya Adi menambahkan sekalipun saat ini mudik lebih banyak melewati tol, namun jalur pantura tetap akan dipersiapkan untuk kendaraan nonmotor.

"Karena jika tol penuh, (kendaraan) akan dialihkan ke jalur pantura," kata Adi.

Untuk itu, pihaknya juga bekerja sama dengan Dinas Perhubungan untuk bisa memasang sejumlah rambu-rambu penunjuk arah, jika nantinya arus lalu lintas dari tol dialihkan menuju pantura.

Adapun untuk mempermudah pengamanan selama arus mudik dan balik lebaran 2017, sejumlah pos pengamanan didirikan. Namun untuk lokasinya menurut Adi saat ini masih mereka lakukan survei. (OL-6)