Pimpinan Daerah Komit Berinovasi (1) - Inovasi Membuat Pelayanan Komprehensif

Abdus Syukur
29/5/2017 08:29
Pimpinan Daerah Komit Berinovasi (1) - Inovasi Membuat Pelayanan Komprehensif
(Bupati Pasuruan, M Irsyad Yusuf. -- MI/Abdus Syukur)

PEMERINTAH Kabupaten (Pemkab) Pasuruan, Jawa Timur, meraih dua penghargaan dalam Top 99 Inovasi Pelayanan Publik, yakni di bidang penanganan kekerasan terhadap perempuan dan anak serta terhadap penderita kusta.

Untuk mengetahui lebih mendalam, wartawan Media Indonesia Abdus Syukur mewawancarai Bupati Pasuruan M Irsyad Yusuf. Berikut petikannya.

Bagaimana perasaan Anda mendapatkan penghargaan untuk dua inovasi pelayanan publik itu?
Saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak di Pasuruan, terutama Kantor Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (KBPP), Dinas Kesehatan, RSUD Bangil dan Puskesmas Grati. Mereka yang berandil besar mengembangkan dua inovasi pelayanan publik itu.

Dua inovasi di bidang apa saja?
Ada program Sakera Jempol (Sadari Kekerasan Perempuan dan Anak dengan Jemput Bola) dan Surya Mas Jelita (Sehat untuk Berkarya, Mandiri Bersama Kelompok Jelang Eliminasi Kusta).
Surya Mas Jelita ialah inovasi untuk mengatasi permasalahan penyakit kusta di wilayah Grati yang merupakan daerah endemik kusta. Sakera Jempol ialah solusi untuk untuk menekan kasus kekerasan pada perempuan dan anak.

Bentuk atau model seperti apa kegiatan Surya Mas Jelita itu?
Untuk Surya Mas Jelita, kegiatannya berupa pendekatan yang dilakukan setiap petugas. Pendekatannya biar enak disebut srupud yang terdiri atas sosialisasi, rembuk kusta, upaya pembentukan personal, pembentukan kelompok perawatan diri, upaya memberdayakan kelompok, hingga dievaluasi.
Dari inovasi ini pelayanan bisa diberikan secara komprehensif mulai perawatan, pengobatan, dan pemberdayaan melalui cara pendekatan yang manusiawi. Komitmen dan kesungguhan ini membuat semua pihak sehati sehingga penderita bisa sembuh dan juga mandiri serta berkarya.

Bagaimana hasilnya?
Inovasi ini sangat efektif untuk menurunkan stigma di masyarakat tentang bahayanya penyakit kusta. Penyakit kusta ini bercitra negatif dan terdiskriminasi dari masyarakat sehingga penderitanya malu untuk berobat.
Dengan adanya program Surya Mas Jelita, kemungkinan mereka bisa disembuhkan makin besar dan lebih penting lagi mereka bisa mandiri dan berkarya.

Bagaimana dengan program Sakera Jempol?
Ada beberapa instrumen pencegahan deteksi dini dan penanggulangan. Untuk pencegahan dilakukan lewat sosialisasi kepada masyarakat. Selanjutnya diberikan Kartu Hotline Jempol kepada para kader, tokoh masyarakat dan agama, perangkat desa, dan tokoh populasi kunci.
Mereka diberi contac person dan dimin­ta memberitahukan jika mendapati aksi kekerasan terhadap perempuan dan anak sehingga bisa dicegah.
Sakera Jempol juga menyiapkan tim reaksi cepat yang bertugas mendeteksi dini, berkoordinasi antarpihak, memberikan perawatan kesehatan dan rehabilitasi, bahkan advokasi kepada korban.

Bagaimana dampaknya?
Berdasarkan data Pusat Perlindungan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak (PPT-PPA), terjadi penurunan keke­rasan terhadap perempuan dan anak. Pada 2013 terdapat 29 kasus, 2014 (45 kasus), dan 2015 (58 kasus). Lalu, dengan penerapan Sake­ra Jempol, hingga akhir 2016 menjadi 16 kasus. (N-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Oka Saputra
Berita Lainnya