HET Elpiji 3 Kilogram Rendah, Pemda Kaji Kenaikan

Dwi Apriani
28/5/2017 13:57
HET Elpiji 3 Kilogram Rendah, Pemda Kaji Kenaikan
(MI/Djoko Sardjono)

HARGA eceran tertinggi (HET) untuk elpiji 3 kilogram di Sumatra Selatan dinilai tidak tepat. Sebab jika dibandingkan provinsi lain di sekitarnya, HET elpiji 3 kilogram ini merupakan HET terendah yakni Rp14.800 per tabung.

Kenaikan harga elpiji ini diusulkan Hiswana Migas kepada Pemerintah Provinsi Sumsel.

Sekretaris Hiswana Migas Sumsel, Nina Hikmah mengatakan pihaknya sudah mengusulkan kenaikan elpiji 3 kilogram kepada Pemerintah Provinsi Sumsel. HET elpiji 3 kilogram yang semula Rp14.800 diharapkan dapat naik Rp16.000 per tabungnya.

"Sudah sejak 2014 belum pernah naik. Kami harapkan ini bisa dikabulkan, mengingat kenaikan elpiji 3 kilogram ini disesuaikan dengan peningkatan kebutuhan masyarakat saat ini," kata dia di Palembang, Minggu (28/5).

Meski belum diputuskan, Nina menerangkan, pihaknya bersama pemda masih melakukan pembahasan terkait kenaikan harga elpiji 3 kilogram ini.

Pembahasan lanjutan akan dilakukan pasca lebaran Idul Fitri nanti.

"Kita bahas lagi usai lebaran. Sebelum idul fitri, harganya masih akan sama," kata dia.

Ia menuturkan selama ramadan dan menjelang lebaran nanti Hiswana Migas mengupayakan stok elpiji 3 kilogram masih akan dalam kondisi aman.

Ditambahkan Area Manager Communication & Relations Sumbagsel PT Pertamina (Persero) M RobyBHervindo, untuk saat ini di semua pangkalan dan agen yang ada di Sumsel masih sesuai dengan HET yang ditetapkan yakni Rp14.800.

"Kami mengawasi ini. Sejauh ini tidak ada yang menaikkan harga elpiji secara sepihak. Semuanya masih menjual harga elpiji dengan Rp14.800 per tabung. Memang sudah lama sekali tidak ada kenaikan HET," kata Roby.

Ia menuturkan untuk kenaikan harga gas elpiji sendiri merupakan di luar wewenang Pertamina. Pengajuan kenaikan dilakukan oleh Hiswana Migas kepada pemda.

Adanya rencana kenaikan itu tidak mempengaruhi distribusi pasokan gas di Sumsel

"Untuk gas elpiji 3 kilogram, di Sumsel rata-rata konsumsinya 15.500 matrik ton per bulan. Estimasi mengalami kenaikan konsumsi sekitar 6,7% saat?Ramadan ini. Jika se-Sumbagsel, konsumsinya sebanyak 39.000 matrik ton," jelas Roby.

Diakuinya, apabila ada kenaikan konsumsi, Pertamina akan langsung menambah pasokan. Jika memungkinkan, Pertamina pun akan langsung melakukan operasi pasar untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat atas pasokan Pertamina yang dapat memenuhi kebutuhan yang ada.

Sementara itu, Asisten Gubernur Bidang Keuangan dan Pembangunan Setda Sumsel, Yohanes H Toruan menyebutkan sebelum diputuskan adanya kenaikan harga elpiji 3 kilogram, banyak hal yang harus diperhatikan.

Di antaranta mempertimbangkan jumlah masyarakat dalam katagori pra-sejahtera, dan meningkatnya harga sembako saat ini.

Pemda masih mempertimbangkan efek lainnya atas kenaikan harga elpiji yangBdominan digunakan masyarakat di Sumsel.

"Harus ada pertimbangan matang. Hitung inflasi, jumlah masyarakat miskin hingga efek bagi harga kebutuhan lain, seperti sembako atau harga elpiji nonsubsidi," tandasnya (OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya