Pascateror, Peningkatan Keamanan Dilakukan

PASCATEROR di Kampung Melayu, Jakarta Timur, Polres Cirebon Kota perketat pengamanan. Tokoh masyarakat pun mengutuk keras pelaku teror.

Kapolres Cirebon Kota, AKBP Adi Vivid, menjelaskan jika pihaknya sudah menginstruksikan kepada seluruh anggotanya untuk meningkatkan keamanan.

"Termasuk meningkatkan pengamanan di kantor Polres Cirebon Kota," kata Adi, Kamis (25/5).

Ia menegaskan, setiap anggota yang melakukan penjagaan wajib menggunakan rompi anti peluru, helm dan laras panjang. Tamu yang datang pun harus digeledah dan identitasnya diminta.

Adi pun mengaku telah memerintahkan kepada anggotanya untuk tidak melakukan kegiatan secara individu.

"Minimal harus dilakukan oleh dua orang atau lebih," kata Adi.

Setiap anggota kepolisian juga wajib memperhatikan resiko dan keselamatan anggota. Selain itu, perkembangan terkait teror di Jakarta juga terus dimonitor.

"Kami berharap dengan berbagai upaya yang sudah kami lakukan di sini, kejadian serupa tidak terjadi di Kota Cirebon ini," kata Adi.

Kecaman terkait aksi teror di Jakarta juga diungkapkan Sultan Sepuh XIV, PRA Arief Natadiningrat. “Kami mengutuk keras dan sangat menyesalkan teror bom tersebut," kata Arief.

Menurut Arief, teror tersebut merupakan perbuatan yang mengadu domba, menyebarkan kebencian, dan fitnah. Semuanya merupakan perbuatan yang biadab dan tidak bertanggung jawab.

Sebagai Ketua Umum Forum Silaturahmi Keraton Nusantara, Arief menghimbau kepada seluruh keraton se nusantara, tokoh masyarakat dan semua elemen bangsa untuk merapatkan barisan, menjaga kedamaian dan keutuhan bangsa dan NKRI.

"Jangan lupa untuk selalu berdoa kepada Tuhan YME untuk bangsa dan negara ini agar tentram, damai dan utuh," kata Arief.

Momentum bulan Ramadan juga diharapkan bisa dijadikan untuk melakukan konsolidasi dan tafakur agar Bangsa Indonesia tetap utuh dan damai. (OL-6)