Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

494 Ton Beras di Gudang Bulog Tasikmalaya Berkutu

Kristiadi
24/5/2017 14:06
494 Ton Beras di Gudang Bulog Tasikmalaya Berkutu
(ANTARA/OKY LUKMANSYAH)

TIM Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Tasikmalaya melakukan Inspeksi mendadak ke Gudang Bulog berada di Jalan SL Tobing menjelang bulan Ramadan. Bahkan petugas langsung melakukan pengecekan ketersediaan tersebut hingga menemukan 494 ton beras berkutu di dalam gudang yang belum disalurkan kepada 49.617 Keluarga Penerima Manfaat (KPM).

"Bulan Januari pendistribusian beraskita lancar, tetapi pendistribusian terhenti di bulan Februari, Maret, April dan Mei karena data penerima manfaat belum valid yang dilakukan oleh Dinas Sosial dan BNI. Karena, ada data yang telah meninggal tetap masih menerima dan masyarakat lainnya menerima double terutama data tersebut diambil dari kementerian sosial pusat bukan dari daerah," kata Kepala Sub Drive Bulog Ciamis, Sulais, Rabu (24/5).

Menjelang bulan ramadan dan idul fitri kebutuhan beras masih aman dalam waktu empat bulan kedepan terutama dengan jumlah mencapai 9.300 ton dan gula pasir 250 ton tetapi untuk kebutuhan beras di Kabupaten Tasikmalaya yang didistribusikan mulai dari beras rasta dan beras raskin tetap lancar tetapi di Kota Tasikmalaya sekarang hanya menerima beras rasta dan untuk raskin justru tidak jalan karena tidak validnya data penerima.

"Untuk pendistribusian beras rasta telah mencapai 80% tetapi data tersebut belum valid terutama bagi masyarakat penerima, tetapi untuk pendistribusan raskin di wilayah Kota Tasikmalaya sejak akhir tahun 2016 tidak jalan karena penyaluran tersebut sama dengan Kota Banjar belum valid dan itu akan dilakukan melalui BNI agar disalurkan kepada masyarakat," ujarnya.

Sulais mengatakan beras yang berkutu tersebut masih berada di dalam Gudang dan semuanya akan dilakukan melalui pengolahan ulang agar bebas hama hingga disalurkan kepada masyarakat. Karena, beras tersebut idealnya 2 bulan tetapi adanya permasalahan data dari Kementrian Sosial dan BNI secara paksa pendistribusian beras bagi masyarakat terhenti sejak 4 bulan dan kondisinya sekarang ini muncul kutu.

"Kita akan melakukan repsos atau pengolahan ulang agar kutu-kutu berada di kantong plastik 10 kilogram tertiup dan beras tersebut nantinya akan disalurkan kepada masyarakat tetapi sekarang ini masih menunggu data valid dari dinas sosial. Sedangkan pasokan beras di bulan ramadan dan idul fitri aman dalam waktu empat bulan kedepan," paparnya.

Selain itu, Sulais mengungkapkan kebutuhan pangan bagi masyarakat di Priangan Timur mulai dari Kota/Kabupaten Tasikmalaya, Ciamis, Banjar, Pangandaran dan Garut masih tetap aman tetapi penyaluran di bulan Januari di Kota Tasikmalaya belum mencapai 100%. Sedangkan untuk kebutuhan bawang putih, bawang merah, daging sapi, telur, minyak goreng dan gula pasir semuanya di pasok oleh pemerintah pusat.

Sementara itu, Wakil Ketua TPID Kota Tasikmalaya Wahyu Purnama mengatakan dirinya menyayangkan telah ditemukannya beras berkutu pada beras bantuan kementerian sosial yang belum disalurkan kepada masyarakat selama 4 bulan tetapi di bulan Januari memang telah disalurkan tetapi kendala sekarang ini yakni tidak validnya data penerima.

"Untuk pendistribusian beras raskin dan rasta di Kabupaten Tasikmalaya telah berjalan tetapi untuk beras rasta di Kota Tasikmalaya sampai sekarang ini tidak berjalan dan tidak ada penyaluran meski yang disalurkan kepada penerima hanya beras raskin saja dan itu harus dipertanyakan. Sedangkan permasalahan kedua, muncul lagi terkait pendistribusian beras dari kementerian sosial selama 4 bulan terhenti di dalam gudang dan itu juga harus dimusyawarahkan dengan pihak terkait seperti halnya BNI, pemerintah, bulog terutama duduk bersama," katanya.

Sementara Staf Ahli Bidang Perekonomian Kota Tasikmalaya Edi Sumardi mengatakan permasalahan beras berkutu di dalam gudang karena selama 4 bulan tidak disalurkan kepada masyarakat terutama tidak singkronnya data dari Kementrian Sosial Pusat dan Dinas Sosial Kota Tasikmalaya. Sedangkan pihak BNI langsung melakukan pencetakan kartu penerima yang tidak sesuai para penerimanya mulai dari orang meninggal masih tercatat dan ada juga penerima dapat bantuan dua kali.

"Jadi kesalahan itu karena BNI tidak melakukan falidasi langsung dan mereka mencetak sesuai data dari kementerian sosial pusat, tetapi permasalahan lainnya pendistribusian raskin tidak berjalan seperti halnya di Kabupaten Tasikmalaya karena permasalahan data tidak valid antara dinas sosial dan kementerian sosial," paparnya.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya