Atasi Inflasi Tantangan Pemimpin Baru

Rendy Ferdiansyah
23/5/2017 09:09
Atasi Inflasi Tantangan Pemimpin Baru
(Gubernur Babel, Erzaldi Rosman Djohan -- MI/Rendy Ferdiansyah)

TINGKAT inflasi di Provinsi Bangka Belitung (Babel) dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan. Pada 2016, bukan hanya inflasi, tingkat pertumbuhan pun terendah se-Sumatra. Hal itu tentu saja menjadi tantangan tersendiri bagi pemimpin baru dalam lima tahun ke depan. Wartawan Media Indonesia, Rendy Ferdiansyah, mewawancarai Gubernur Babel Erzaldi Rosman Djohan untuk mengetahui persoalan itu, pekan lalu. Berikut petikannya.

Bisa Anda jelaskan kondisi Babel saat ini?
Berdasarkan data dari Tim Pengendali Inflasi Daerah, inflasi di Babel cukup tinggi dan sudah berjalan sejak 10 tahun lalu. Pada 2016, tingkat inflasinya mencapai 6,5%, untuk per bulan di April mencapai 1%, sedangkan tingkat pertumbuhan 3,3% atau terendah di Sumatra.

Daerah mana penyumbang inflasi tertinggi?
Masih didominasi Kota Pangkal Pinang dengan inflasi 1,02% (mtm) atau 9,26% (yoy), setelah pada bulan sebelumnya mengalami inflasi 0,38% (mtm). Selanjutnya Kota Tanjung Pandan 0,29% (mtm) atau 6,76% (yoy), meningkat dari bulan sebelumnya yang tercatat deflasi 1,49% (yoy).

Apa penyebab Pangkal Pinang menempati inflasi tertinggi?
Mahalnya tiket pesawat udara menempatkan posisi tertinggi penyumbang inflasi di Pangkal Pinang, kemudian gejolak harga sembako dan peralihan listrik subsidi 900 KVA.

Upaya menekannya bagaimana?
Masyarakat harus me­ngonsumsi dengan bijak, terutama memasuki Ramadan dan Idul Fitri. Meningkatkan pengawasan dan kewas­padaan dalam me­ngawal ketersediaan bahan pokok serta menjaga kelancaran pasokan dan distribusi bahan pokok.

Apa pesan untuk pedagang dan distributor?
Saya minta kepada seluruh distributor dan pedagang ja­ngan coba-coba memain­kan harga dan melakukan penimbunan. Carilah untung yang wajar. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Oka Saputra
Berita Lainnya