ISI Yogyakarta Akui HTI sudah Menyusup ke Kampus

Agus Utantoro
22/5/2017 21:31
ISI Yogyakarta Akui HTI sudah Menyusup ke Kampus
(ANTARA)

WAKIL Rektor III Benarkan Ajaran Hizbut Tahrir Indonesia TI Sudah Menyusup ke Kampus ISI Yogyakarta

WAKIL Rektor III Bidang Kemahasiswaan Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta, Anusapati, tidak membantah jika saat ini sudah ada ajaran Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) yang berkembang di lingkungan Kampus ISI Yogyakarta di Sewon, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Wakil Rektor III mengemukakan, pimpinan institut sebenarnya sudah mengambil langkah-langkah untuk menghentikan penyebaran ajaran HTI yang dirasa cukup masif itu dengan berbagai langkah.

Menurut dia, selain menghentikan dan bahkan meniadakan sejumlah kegiatan kemahasiswaan yang diduga mengarah ke kegiatan HTI, kampus juga sudah merombak susunan penguruh takmir masjid kampus.

"Yang dianggap telah terpengaruh kita ganti dengan yang lain yang tidak terpengaruh," katanya di Yogyakarta, Senin (22/5).

Ia juga membenarkan selain ajaran yang sudah masuk ke lingkungan kampus, juga ada seorang dosen yang kini dalam pengawasan karena diduga kuat terlibat dalam kegiatan HTI.

Pada Senin pagi, ratusan mahasiswa ISI Yogyakarta menggelar demo di depan Gedung Rektorat. Dalam aksinya, para mahasiswa itu menolak masuknya ajaran yang bertentangan dengan Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI.

Menurut para mahasiswa, NKRI dan segara atributnya itu merupakan harga mati yang harus dipertahankan. Dalam aksinya, para mahasiswa ISI Yogyakarta itu juga mengenakan ikat kepala hitam bertuliskan 'ISI Tolak HTI', dan mereka juga menggunakan masker yang ditempel stiker gambar burung Garuda dan tulisan ISI Tolak HTI.

Selain spanduk besar yang bertuliskan 'Bubarkan HTI' juga terpampang di mimbar utama tempat aksi berlangsung.

Koordinator aksi, Yoyok Suryo, mengatakan, gerakan dakwah dan penanaman paham khilafah jelas-jelas bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945 serta gerakan itu dilakukan di kampus harus segera dihentikan dan dibubarkan.

"Tidak ada alasan lagi bagi ISI untuk melarang paham HTI masuk ke kampus yang didirikan atas dasar keberagaman ini. Kita tidak memusuhi Islam tetapi kita hanya memusuhi HTI yang ingin membuat negara di Indonesia, ingin mengganti ideologi Pancasila dengan khilafah," ucapnya.

Aksi yang berjudul 'Aksi Budaya Nusantara Waspada' (Abunawas) ini merupakan aksi lanjutan yang digelar tahun yang lalu dengan tuntutan yang sama bubarkan dan bersihkan HTI dari Kampus ISI. (OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya