Tantangan Berat Penguasa Wilayah (3): "Bingkai 2.0 untuk Lembata "

Alexander P Taum
22/5/2017 08:20
Tantangan Berat Penguasa Wilayah (3):
(Bupati Lembata, Eliazer Yentji Sunur -- MI/Alexander Taum)

BINGKAI besar pembangunan Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang dinamakan 2.0 (two point zero) menjadi kata kunci Bupati Eliazer Yentji Sunur dan Wakil Bupati Thomas Ola Langonday, mengelola wilayahnya. Tekadnya ialah membawa Lembata menuju era industrialisasi. Berikut perbincangan wartawan Media Indonesia Alexander P Taum dengan Bupati dan Wakil Bupati terpilih, Rabu (15/3).

Apa yang akan dilakukan dalam 100 hari pertama menjabat?
Tidak ada program 100 hari pertama. Sebab titik start nol kilometer program pembangunan di lima tahun lalu. Ketika itu saya melakukan recovery ekonomi. Pada tahun pertama memimpin banyak orang belum mengenal Lembata. Saya mulai membangun jejaring ekonomi ke Kupang, Surabaya, dan Wakatobi.

Kini apa prioritas pembangunannya?
Kami akan menetapkan daerah ini memiliki industri di 2025 sebagai Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah. Kebijakan ini kami sebut two point zero. Arah pembangunannya dengan memacu produksi, distribusi, peningkatan pendapatan melalui rantai ekonomi.

Bagaimana penjelasannya?
Hasil pertanian dan perikanan kita do-rong ke industrialisasi. Kita juga akan menggairahkan iklim investasi bagi dunia usaha. Dalam waktu dekat sebuah perusahaan pengalengan ikan akan dibangun di Lembata.

Bagaimana dengan kondisi birokrat yang bermental bos?
Dalam era menuju industrialisasi, kita akan menerapkan e-planning, e-budgeting, dan penerapan teknologi. Maka masyarakat harus bisa dipacu untuk menyesuaikan kondisi ini, apalagi birokrasi.

Birokrasi dan merit system harus jadi keharusan, implementasinya?
Birokrasi ialah mesin untuk mencapai tujuan. Penempatkan kepala dinas maupun perangkatnya akan sangat selektif. Hanya orang yang berintegritas tinggi, jujur, sanggup bekerja keras, serta mampu menerjemahkan ide besar two point zero membangun Lembata pasti terpilih.

Sinergi dengan DPRD seperti apa?
Kita berharap semua berjalan baik dan lancar. Perbedaan pendapat itu biasa dalam berbagai hal. Yang penting tak perlu ada konflik yang malah akan merugikan rakyat. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Oka Saputra
Berita Lainnya