Banjir Rendam 18 Desa di Aceh Utara

Amiruddin Abdullah Reubee
21/5/2017 21:46
Banjir Rendam 18 Desa di Aceh Utara
(ANTARA/Rahmad)

AKIBAT hujan terus menerus, sedikitnya 18 desa di kawasan Kecamatan Matangluli, Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh, terendam banjir. Sejak Sabtu (20/5) kemarin hingga hari ini, warga setempat tidak bisa beraktivitas normal sebagaimana biasanya.

Ke-18 lokasi yang terendam itu antara lain ialah Desa Lawang, Tanjoeng Haji Muda, Siren, Meunje, Beringen, Ceubrek, Alue Tho, Meuriya, Hagu, dan Desa Tanjoeng Teungku Kari. Ketingian air berkisar 1 meter hingga 1,5 meter.

Kondisi paling parah genangan banjir di Desa Lawang. Sekitar 10 unit rumah warga yang berada dekat pinggiran Sungai Krueng Keureutoe hampir tenggelam. Semua barang-barang berharga dalam rumah harus diamankan ke lokasi lain.

Untuk ke luar dari lokasi tersebut, warga harus menggunakan sampan kayu. Guna menghindari korban jiwa, warga pun mengungsi ke atas tangggul irigasi di tengah sawah dan ke balai desa.

"Sekitar 300 warga Desa Lawang, Desa Tanjoeng Haji Muda, dan masyarakat Desa Aloe Tho harus menggungsi ke balai desa atau tempat lain yang lebih aman," kata M Husen, tokoh masyarakat Kecamatan Matangkuli, kepada Media Indonesia, Minggu (21/5).

Dikatakan Husen, belasan desa di Kecamatan Matangkuli merupakan langganan banjir. Bahkan, setiap tahun mereka harus mengarungi air bah hingga 12 kali. Pasalnya, lokasi tersebut diapit dua sungai ganas, yaitu Sungai Krueng Keureutoe dan Sungai Krueng Pirak.

Padahal, pihaknya telah berulang kali menyampaikan kepada Pemerintah Kabupaten Aceh Utara dan Pemerintah Provinsi Aceh supaya dilakukan pengerukan atau pembersihan sungai. Kemudian membangun bangun tanggul sungai sepanjang permukiman warga.

"Sekarang tepi sungai banyak dibangun kebun sawit milik sebagian orang tertentu. Lebih parah lagi, pembangunan tanggul pengaman sungai hanya sebelah ibu kota kecamatan. Sedangkan seberang sungai sepanjang permukiman warga dibiarkan sehingga air bah meluap," kata Busyamam, warga Desa Lawang. (OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya