Daging Beku Ilegal Diamankan

Ahmad Novriwan
19/5/2017 00:21
Daging Beku Ilegal Diamankan
(ANTARA/Septianda Perdana)

TIM Satgas Pengawasan Harga Pangan Lampung Selatan, Provinsi Lampung, berhasil menggagalkan penyelundupan daging beku seberat 5,9 ton bermerek Alana asal India dan Australia di Pelabuhan Bakauheni, Rabu (17/5).

Daging tanpa dokumen resmi itu diangkut dengan menggunakan kendaraan boks perusahaan asal Jakarta.

"Kita sita karena tidak memiliki dokumen lengkap. Ini dilakukan berdasarkan aturan yang ada. Kita khawatir akan membahayakan masyarakat yang kelak memanfaatkannya," ucap Kasatgas Lampung Selatan AK Rizal Effendi saat merilis temuan itu kemarin.

Menurut Rizal, daging tersebut harus disertai dengan dokumen yang berasal dari setiap negara, bukan yang dikeluarkan instansi terkait di Indonesia.

Kini kasus itu sudah ditangani pihak Balai Karantina Pertanian Wilker Bakauheni.

Sebelumnya, peredaran daging beku ilegal bermerek Alana juga ditemukan di Kalimantan Utara.

Daging itu masuk dari Tawau, Malaysia, dan membuat pedagang daging lokal khawatir.

Harga daging Alana lebih murah, yakni Rp90 ribu/kg, sedangkan harga daging lokal Rp145 ribu/kg.

Kasi Karantina Hewan Balai Karantina Pertanian Kelas II Tarakan, Kalimantan Utara, Andi Azhar Aris, mengatakan kualitas daging beku impor yang didatangkan Bulog lebih terjaga karena sudah memiliki sertifikat dari negara asal.

Ikan berformalin

Selain temuan daging beku impor ilegal, Polda Lampung berhasil mengungkap keberadaan 5 ton ikan impor asal Tiongkok berformalin di Pelabuhan Bakauheni, terdiri atas salmon, tongkol, dan lemuru.

Ikan berformalin itu dikirim dari Jakarta.

Senada, sidak Satgas Pangan di Pasar Johar, Karawang, Jawa Barat, menemukan 7 dari 15 makanan mengandung boraks dan formalin.

Pelaksana Lapangan Satgas Pangan Polda Sulteng AKB Teddy D Salawati menambahkan peredaran produk kedaluwarsa dan daur ulang marak menjelang pelaksanaan hari besar keagamaan.

Produk kedaluwarsa dan daur ulang kebanyakan ditemukan di sejumlah warung kecil dan ritel modern.

Sementara itu, kenaikan harga daging ayam di Pangkal Pinang, Bangka Belitung, membuat pedagang cemas.

Mereka menduga ada permainan harga dan meminta pemerintah bertindak.

Di Cirebon, Jawa Barat, sejumlah konsumen kedapatan memborong produk yang dibanderol murah sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET) pemerintah. Perusahaan ritel pun mengetatkan pengawasan.

Kemarin, Polres Tarakan, Kalimantan Utara, menemukan 45 ton beras oplosan tanpa label produksi di gudang Bulog.

Kepada polisi, Bulog mengakui cara itu lebih mudah dijual ke masyarakat, meski rawan disalahgunakan.

(RF/UL/LD/TB/PS/CS/RF/BB/JS/TS/VR/N-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya