Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
PASCAINSIDEN ditabraknya Jembatan Ampera oleh kapal tongkang pengangkut batu bara, Rabu (17/5) kemarin, Pemerintah Kota Palembang Harnojoyo berencana untuk membentuk tim investigasi untuk memeriksa dampak kerusakan dari jembatan yang menjadi ikon Sumatra Selatan itu.
Tim tersebut terdiri atas Badan Pelaksana Jalan Nasional Wilayah V, Balai Besar Wilayah Sungai Sumatra VIII, serta dinas perhubungan setempat.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Palembang, Kurniawan, Kamis (18/5), mengatakan, berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun 2011 Pasal 106 tentang Penyelenggaraan Transportasi diatur bahwa apabila terjadi kerusakan, wajib memberikan uang jaminan sebesar Rp150 juta.
"Ini adalah kewajiban. Sejauh ini sudah dilakukan oleh perusahaan," ujarnya.
Rencananya, Jumat (19/5) besok, konsultan konstruksi akan datang untuk memeriksa tingkat kerusakan di tiang fender dan tiang Jembatan Ampera.
"Dari konsultan tersebut akan diketahui seberapa besar tingkat kerusakan di tiang fender," ujarnya.
Namun, kata dia, diyakini tingkat kerusakan tidak begitu tinggi karena saat tabrakan terjadi kecepatan tongkang kurang dari 7 knot. Pemerintah Kota Palembang juga berencana untuk membangun fender di seluruh tiang Jembatan Ampera sebagai upaya mengurangi dampak kerusakaan apabila ada kecelakaan serupa.
Wali Kota Palembang, Harnojoyo, meminta pemerintah pusat menambah fender untuk menjamin keamanan tiang jembatan. Sebab, saat ini hanya baru ada dua fender yang berada di bagian tengah tiang.
"Kita minta semua tiang dibangun fender lagi, karena ada dua tiang yang belum. Untuk teknisnya bisa dibicarakan lagi," kata Harnojoyo.
Sementara itu, Pejabat Pembuat Komitmen Jembatan Metropolitan Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) Wilayah V Suwarno mengatakan Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional divisi Jembatan akan melakukan pengecekan secara teknis mengenai kemungkinan adanya pergeseran di Jembatan Ampera setelah ditabrak tongkang pengangkut batubara.
Tim ahli yang sudah melakukan pantauan secara visual mencatat Jembatan Ampera dinilai masih aman untuk dilewati.
"Untuk tiang Jembatan Ampera masih relatif aman. Namun, pemeriksaan secara teknis untuk memastikan kondisi Jembatan Ampera akan tetap dilakukan. Kalaupun ada pergeseran kemungkinannya sangat kecil," kata dia.
Dalam waktu dekat, pihaknya akan mendatangkan alat untuk mengukur kemungkinan pergeseran tersebut.
"Alat tersebut akan didatangkan dari Bandung, sekarang kami sedang melakukan koordinasi," terangnya.
Kasat Kepolisian Perairan (Polair) Polresta Palembang, Cristoper Panjaitan, memastikan penyebab kecelakaan tongkang bermuatan batubara yang menabrak tiang Jembatan Ampera, bukan karena tali putus. Penyebabnya ditengarai karena kendali mesin untuk mengendalikan kipas tidak berfungsi sehingga tekanan angin dari bawah tidak sampai ke atas dan membuat kebocoran serta baling-baling kapal mati.
"Kepastian penyebab ini kita dapatkan usai kita melakukan penyelidikan dan keterangan dari para saksi, " ujarnya.
Ia mengatakan, pihaknya sudah memeriksa tiga orang yakni kru kapal pemandu dan satu orang masyarakat yang mengaku speadboat-nya rusak.
"Saat ini masih kita periksa dan akan segera kita dalami lagi," kata dia.
Diakuinya, tongkang tersebut mengangkut batu bara dari salah satu perusahaan yang ada di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir, Sumsel, menuju ke Kabupaten Karawang, Jawa Barat. (OL-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved