Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
MENJELANG musim kemarau yang diperkirakan mulai pada Juni mendatang, Pemkab Cilacap, Jawa Tengah (Jateng) mulai melakukan pemetaan terhadap daerah-daerah rawan bencana kekeringan. Bahkan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat telah menyiapkan 500 tangki air bersih untuk memasok wilayah yang mengalami krisis air nantinya.
Kepala Pelaksana Harian BPBD Cilacap Tri Komara Sidhy mengatakan kalau pihaknya telah mematakan daerah-daerah rawan kekeringan di Cilacap. Sesuai dengan pemetaan yang dilakukan, ada 48 desa yang tersebar di 14 kecamatan di kabupaten setempat yang rawan kekeringan.
"Setelah dipetakan, maka kami menyiapkan berbagai macam antisipasi termasuk armada pengangkut air bersih untuk daerah yang kekeringan. Sementara ini, telah disiapkan 500 tangki air bersih untuk wilayah rawan kekeringan," kata Tri Komara, hari ini.
Menurutnya, berbeda dengan tahun lalu di mana musim kemarau masih tetap turun hujan, untuk tahun ini kemaraunya normal. Sehingga langkah antisipasi menghadapi kekeringan menjadi penting.
"Kami juga telah menghitung kekuatan armada tangki di Cilacap. Setidaknya telah ada 4 armada tangki yang siap beroperasi memasok air bersih di wilayah krisis air. Di antaranya dari BPBD Cilacap 2 unit dan 2 unit lainnya dari PDAM Cilacap," ujarnya.
Berdasarkan prakiraan dari BMKG Cilacap, saat sekarang telah memasuki musim pancaroba yakni pergantian dari musim penghujan ke musim kemarau. Sedangkan musim kemarau diperkirakan akan mulai pada Juni. (OL-5)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved