Jembatan Ampera Rusak Ditabrak Tongkang Batubara

Dwi Apriani
17/5/2017 15:15
Jembatan Ampera Rusak Ditabrak Tongkang Batubara
(MI/Dwi Apriani)

JEMBATAN Ampera adalah salah satu ikon Kota Palembang, pada Rabu (17/5) siang tadi ditabrak kapal tongkang pengangkut batubara yang diduga milik PT Bukit Asam. Hal itu terjadi karena tali penarik dari tugbot putus saat 500 meter lagi mendekati jembatan Ampera.

Tongkang itu hanyut dengan kecepatan tinggi karena arus Sungai Musi cukup deras. Selain merusak bagian jembatan, tabrakan itu juga mengakibatkan satu unit speedboat tenggelam. Beruntung serang (sopir speedboat) selamat setelah terjun ke sungai.

Sekitar dua jam menutupi arus lalulintas sungai, tongkang itu berhasil dievakuasi dengan cara ditarik oleh delapan kapal pada pukul 12.25 WIB. Evakuasi terkendala arus sungai deras dan muatan batubara yang banyak.

Kasat Polair Polresta Palembang, Kompol CS Panjaitan mengatakan, pihaknya akan menyelidiki terkait penyebab putusnya tali penarik dan kerusakan di jembatan akibat tabrakan. Serang dan pandu tugbot akan dimintai keterangan, termasuk serang speedboat yang menjadi korban. "Untuk informasi awal karena tali putus, untuk penyebab putusnya belum tahu, masih diselidiki," ungkap Panjaitan.

Selain itu, kata dia, pihaknya juga akan mengetahui muatan batubara yang diduga melebihi kapasitas. "Kita lihat nanti, kalau memang ada kelalaian pasti diproses. Untuk pemilik tongkang belum tahu, apakah milik Bukit Asam atau swasta," kata dia.

Sementara itu, PPK Jembatan Satuan Kerja Metropolitan, Suwarno mengatakan pihaknya sudah melakukan pengecekan secara visual pasca jembatan Ampera ditabrak kapal tongkang pengangkut batubara.

"Kita cek secara visual dulu. Untuk pengecekan secara teknis harus menggunakan alat. Sementara alatnya di Bandung. Butuh waktu sekitar 1-2 minggu untuk mendatangkan alat penguji kekuatan jembatan ini," kata dia.

Terkait dengan adanya getaran diatas jembatan saat tertabrak dan retak pada bagian jembatan, Suwarno mengungkapkan hal itu terlalu didramatisir. Sejauh ini, kata dia, jembatan Ampera masih aman untuk dilintasi.

Ia menjelaskan, kapal tongkang yang menabrak jembatan Ampera hanya mengenai bagian pengaman jembatan atau biasa disebut fender. Fender ini, kata Suwarno, memang berfungsi pengaman bagi jembatan dari berbagai insiden kapal yang menabrak.

"Kalau ditabrak bagian fender, insya allah tidak masalah. Fender ini dicek dua kali setahun. Tapi jika ada insiden, seperti kapal tabrak jembatan seperti ini maka kita langsung cek. Tapi butuh waktu satu sampai dua minggu untuk mendatangkan alatnya," kata dia.(OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Soelistijono
Berita Lainnya