Asisten Dosen Meninggal Terseret Gelombang Laut Pantai Selatan

Kristiadi
14/5/2017 15:35
Asisten Dosen Meninggal Terseret Gelombang Laut Pantai Selatan
(ANTARA/Sigid Kurniawan)

TIGA dari dua orang wisatawan meninggal dunia setelah berenang di Pantai Karang Papak, Desa Cikelet, Kecamatan Cikelet, Kabupaten Garut, Jawa Barat ketiganya tergulung gelombang air laut dalam kondisi pasang.

Satu orang selamat hingga dilarikan ke Puskesmas Cikelet setelah ditolong masyarakat dan nelayan. Satu dari dua orang tersebut berprofesi sebagai asisten dosen di Kabupaten Garut.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPDP) Kabupaten Garut Dadi Jakarya membenarkan ada dua orang warga dalam kondisi meninggal dunia setelah ketiganya sedang berenang di Pantai secara tiba-tiba air laut pasang hingga menenggelamkan mereka. Satu orang berusaha menolong mereka tetapi ikut terseret gelombang yang cukup besar.

"Ketiganya sedang berenang pada pukul 08.00 WIB tetapi pada pukul 09.00 WIB air gelombang secara tiba-tiba pasang hingga menggulung mereka. Salah satu asisten dosen berusaha menolongnya tetapi malah terbawa arus yang sangat kuat tetapi semuanya telah diselamatkan oleh masyarakat dan nelayan salah satunya dibawa ke Puskesmas," katanya, Minggu (14/5).

Dadi mengatakan, dua korban yang meninggal tersebut bernama Tanu Hidayat, 29, warga Kampung Cijolang, RT 03 RW 01, Kecamatan Langensari Darang, Kabupaten Purwakarta, dan Bajang Hidayat, 20, sebagai asisten dosen warga Kampung Sukasirna, RT 02 RW 03, Desa Cikelet, Kecamatan Cikelet, Kabupaten Garut. Sedangkan

Alfina, 18, warga Kampung Cimuncang, RT 01 RW 08, Desa Karangtengah, Kecamatan Kadungora, Kabupaten Garut.

"Untuk korban, Bajang Hidayat, 20, sebagai asisten dosen telah dibawa oleh keluarganya setelah ketiganya ditolong oleh masyarakat dan nelayan dalam kondisi tengah berenang. Satu orang sekarang ini tengah dalam perawatan di Puskesmas Cikelet, tetapi satu orang lagi masih menunggu keluarganya berada di Kabupaten Purwakarta," ujarnya.

Dadi mengungkapkan, kejadian yang terjadi itu murni kecelakaan laut karena ketiganya tengah bermain dan berenang di Pantai tersebut, tetapi mereka juga tidak menduga jika gelombang laut secara tiba-tiba telah pasang dan menggulung mereka.

"Kami meminta masyarakat yang akan berkunjung ke Pantai agar mengurungkan niatnya dan jangan memaksakan diri untuk berenang, karena kondisi air laut sekarang ini cukup tinggi terutama gelombangnya dan yang terpenting menjaga keselamatan diri," tuturnya. (OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya