Silent Majority Beraksi untuk Ahok

BY/JH/LN/CS/MTVN/Ant/N-1
14/5/2017 06:29
Silent Majority Beraksi untuk Ahok
(Warga menyalakan lilin di Bandung, Jawa Barat, Sabtu (13/5). Aksi penyalaan 1.000 lilin dari warga Bandung yang berasal dari beragam etnis dan agama merupakan simbol perdamaian demi menjaga bangsa dari perpecahan. -- ANTARA FOTO/Agus Bebeng)

DUKUNGAN terhadap Gubernur nonaktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) terus menggelinding. Mereka meminta pengadilan untuk mengabulkan permohonan penangguhan penahanan terhadap Ahok.

Dalam aksi bertema Kebangkitan silent majority di depan Kantor Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, kemarin, warga berpakaian serbahitam mulai datang sejak pagi hari.

Aksi dimulai dengan menyanyikan Indonesia Raya. Beberapa simpatisan membagikan bunga mawar kepada pengendara yang melintas.

Peserta aksi juga mengumpulkan KTP sebagai upaya penangguhan hukuman terhadap Ahok. Inisiator aksi KTP untuk Ahok, Inez De Viano, mengatakan pengumpulan KTP merupakan bentuk simpati terhadap vonis dua tahun terhadap Ahok. “Target kami sejuta KTP, permintaan kami untuk Ahok dibebaskan.” kata Inez.

Aksi menyalakan lilin untuk Ahok terus bergulir di beragam daerah di Tanah Air. Ribuan warga, secara terpisah, tumpah ke jalanan untuk mendoakan penegakan keadilan, kedamai­an, dan kebinekaan bangsa Indonesia.

Dari Sumatra Utara, aksi Seribu Lilin untuk Ahok antara lain dilakukan di Kabupaten Tapanuli Utara dan tepian Danau Toba.

Ribuan warga yang mengikuti aksi di Tarutung, Tapanuli Utara, menyerukan agar Ahok dibebaskan, menolak radikalisme, mempertahankan kebinekaan bangsa, dan NKRI harga mati.

Bupati Tapanuli Utara Nikson Nababan meminta warga tidak terpancing provokasi. Dia juga mengingatkan prinsip kese­taraan hak bagi warga negara. “Hapuskan penggunaan kata minoritas dari NKRI.”

Ribuan lilin untuk Ahok juga dinyalakan di tepi Danau Toba, tepatnya di Pantai Bebas Parapat, Simalungun.
Di Kota Bandung, Jawa Barat, sekitar lima ribu warga memadati Jalan Diponegoro. Di saat sinar mentari meredup, warga menyalakan lilin di ta­ngan masing-masing.

Koordinator aksi Albertus Patty mengatakan aksi itu merupakan dukungan serta harap­an warga untuk kehidupan yang damai dan bersatu. “Kami bukan pro-Ahok. Kami hanya memperjuangkan keadilan dan kejujuran.”

Ribuan warga juga mengikuti aksi 1.000 Lilin untuk Ahok di depan Kabupaten Sumba ­Timur, Nusa Tenggara Timur, dan Kabupaten Biak Numfor, Papua.

Dari Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Front Pembela Islam (FPI) membubarkan warga yang berkumpul di Anjungan Pantai Losari untuk mengikuti aksi 1.000 Lilin untuk Ahok. Mereka meneriaki warga yang berkumpul untuk membubarkan diri.

Juru bicara FPI Sulsel Faisal Silenang mengatakan pihaknya membubarkan kerumuman warga karena kegiatan itu tanpa izin. Namun, dia menolak tindakan tersebut disebut sebagai pembubaran paksa. (BY/JH/LN/CS/MTVN/Ant/N-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Oka Saputra
Berita Lainnya