Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
SEBANYAK 73 tim robotik dari 30 perguruan tinggi negeri dan swasta di Jawa Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur dan Daerah Istimewa Yogyakarta mengikuti kontes robotika regional 3 yang diselenggarakan di Kampus Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Sabtu (13/5).
"UGM mendapat amanah dari Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) sebagai tuan rumah Kontes Robot Indonesia (KRI) Regional 3 Tahun 2017. Kontes ini diikuti oleh 73 tim yang terdiri atas 17 tim Kontes Robot Abu Indonesia, 26 Kontes Robot Pemadam Api Indonesia, 17 Kontes Robot Sepak Bola Indonesia Beroda, dan 13 Kontes Robot Seni Tari Indonesia,” kata Ketua Panitia KRI Regional 3, Dr Senawi MP dalam upacara pembukaan KRI di Grha Sabha Pramana UGM, Sabtu pagi.
Direktur Kemahasiswaan UGM ini menyampaikan, kontes kali ini diawasi oleh 10 juri dan 16 wasit dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Dalam penyelenggaraan KRI Regional 3 ini, jelasnya, panitia telah melakukan persiapan secara maksimal agar dapat menjadi tuan rumah yang baik.
Penyelenggaraan KRI Regional 3 ini pun diharapkan dapat menjadi saksi perjuangan para mahasiswa dalam merancang, membangun, dan mengatur strategi robot–robot untuk mengatasi setiap tantangan yang ada dalam setiap kategori lomba, serta menjadi sarana bagi para mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi untuk saling berbagi ilmu dan kreativitas.
"Kami berharap pelaksanaan KRI Regional 3 ini dapat berlangsung dengan sukses dan meningkatkan tali silaturahim antar mahasiswa dari perguruan tinggi di Jawa Tengah, DIY, dan sebagian Kalimantan," imbuhnya.
Dalam kesempatan yang sama, Rektor UGM Prof Ir Dwikorita Karnawati MSc PhD menyampaikan bahwa penyelenggaraan KRI yang berlangsung setiap tahun telah melahirkan insan-insan pemikir dan pembuat robot yang berkemampuan tinggi. KRI, menurutnya, merupakan ajang kompetisi kemampuan perguruan tinggi masing-masing untuk menunjukkan kepiawaian mahasiswa dalam merancang dan membuat serta memprogram robot-robot ciptaan mereka dalam kompetisi.
"Di sinilah pentingnya pengembangan kemampuan kreativitas, inovasi, dan strategi oleh setiap tim. Kreativitas dan daya inovasi dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain dengan belajar memahami persoalan, mengembangkan ide, dan mengimplementasikannya dalam penyelesaian persoalan serta strategi yang harus diterapkan," papar Dwikorita.
Sementara Kasubdit Penalaran dan Kreativitas Dirjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemenristekdikti, Dr Widyo Winarso MPd, mengatakan, pembelajaran di bidang robotika tidak semata-mata ditujukan untuk menghasilkan produk riset yang bisa dipertandingkan, tapi juga perlu menekankan pada pentingnya proses pembelajaran. Hal ini yang membedakan kegiatan riset yang dilakukan oleh mahasiswa di perguruan tinggi dengan riset-riset di dunia profesional.
"Karena kita ada di dunia pendidikan, kita tidak bisa berpikir semata-mata pada produknya, tapi juga prosesnya. Kalian hadir di sini bukan sekadar untuk meraih juara tapi juga ada tujuan lain bagaimana kita mencapai pembelajaran sesuai bidang studinya dan berkolaborasi mengembangkan keterampilan," paparnya.
Ia juga menyampaikan apresiasinya kepada UGM yang bersedia menjadi penyelenggara KRI Regional 3. Selain di UGM, KRI tingkat Regional juga diadakan di Universitas Sriwijaya Palembang untuk Regional 1, Universitas Telkom Bandung untuk Regional 2, serta Universitas Brawijaya Malang untuk Regional 4.
"Nanti puncaknya akan diselenggarakan pada bulan Juli di UPI Bandung untuk tingkat nasional yang akan mempertemukan para jawara di tingkat regional," kata Widyo. (OL-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved