Pantai Selatan Jabar Diguncang Gempa

GEMPA mengguncang pantai selatan Jawa Barat, kemarin. Pusat gempa berada di laut, berjarak sekitar 85 kilometer barat daya Kota Garut, dengan kedalaman 65 kilometer.

"Gempa dirasakan di Garut, Sukabumi, dan Kabupaten Bandung. Guncangan lemah juga terasa di Bogor," kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami, BKMG Mochammad Riyadi.

Gempa dengan kedalaman menengah itu terjadi akibat aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia di selatan Jawa Barat. Belum ada gempa susulan dan dipastikan tidak berpotensi tsunami. Dari Garut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah mengaku belum mendapat laporan jumlah rumah dan bangunan yang rusak.

"Kami sudah menyebar relawan, meminta informasi dari desa, camat, polsek dan koramil, khususnya di Kecamatan Pameungpeuk, yang paling dekat dengan pusat gempa. Sampai saat ini, belum ada laporan kerusakan rumah atau bangunan," kata Kepala BPBD Garut, Dadi Jakarya, tadi malam.

Ia mengakui ada kepanikan, karena gempa dirasakan cukup kuat oleh warga.

"Kebanyakan warga keluar dari rumah dan bangunan untuk menyelamatkan diri."

Warga Kabupaten Sukabumi juga dilanda kepanikan. "Gempa berlangsung sekitar 5 detik. Saya sedang di depan komputer, ketika semua bergoyang," kata Satiri, warga.
Koordinator Pusdalops BPBD Kabupaten Sukabumi, Yana Rusyana, juga mengaku belum mendapat laporan adanya kerusakan rumah, bangunan maupun infrastruktur lain.

"Kami masih memantau dan mengerahkan relawan ke semua kecamatan."

Kamis (11/5), di Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan, masih dilaporkan kejadian bencana banjir yang mengepung tujuh desa di Kecamatan Juai. Desa-desa yang berada di kaki pegunungan Meratus itu terendam banjir hingga kedalaman 1 meter.

"Banjir menimpa desa-desa di dataran rendah. Curah hujan di pegunungan Meratus masih tinggi, menyebabkan Sungai Balangan meluap," kata Kepala BPBD Balangan Alive Yusfa Love.

Di perairan, gelombang tinggi kembali mengepung. Di kawasan Pantai Depok, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta, belasan bangunan rusak diterjang ombak. "Gelombang juga menghancurkan lapak pedagang yang ada di sepanjang pantai. Terjangan ombak terjadi siang dan malam hari," papar Listiana, pemilik bangunan yang rusak.

Nelayan di Cilacap, Jawa Tengah, juga memilih mencari ikan tidak jauh dari bibir pantai, karena hantaman gelombang tinggi.

"Sudah biasa pada musim angin timur ini terjadi gelombang tinggi dan angin kencang. Karena musim panen ikan, kami tetap melaut, tapi tidak jauh ke tengah," kata Darsono, nelayan.