Aksi Damai di Tugu Yogya Nyaris Kisruh karena Diprovokasi

Furqon Ulya Himawan
10/5/2017 21:08
Aksi Damai di Tugu Yogya Nyaris Kisruh karena Diprovokasi
(Sejumlah Polisi mengamankan Tugu Yogyakarta dalam aksi lilin yang diselenggarakan Aliansi Merawat Pancasila untuk Indonesia---MI/Furqon U Himawan)

AKSI damai yang dilakukan ratusan masyarakat Yoyakarta yang tergabung dalam Aliansi Merapi, Rabu (10/05), di Tugu Yogyakarta, sempat diwarnai keributan dari kelompok orang yang ingin membubarkan acara.

Dari pantauan Media Indonesia di lokasi kejadian, sebelumnya acara Aliansi Merapi berjalan damai. Mereka menyanyikan lagu kebangsaan dan menyalakan lilin di sekeliling Tugu Yogyakarta.

Setelah aksi diam dan menyanyikan lagu kebangsaan selama 18 menit, mereka menyuarakan aspirasi diantaranya meminta agar aparat penegak hukum khususnya di peradilan bisa independen dan memberikan dukungan moral kepada Ahok.

"Kami juga memberikan dukungan kepada Ahok," kata Pedro Indharto, kordinator aksi.

Namun setelah aksi selesai, tidak selang beberapa lama. Dari arah barat Tugu Jogja, terdengar suara motor dibleyer-bleyer dan langsung dikerubuti polisi.

Polisi sempat mengeluarkan tembakan peringatan sekitar 4 kali dan langsung mengamankan sejumlah orang dan dibawa ke mobil polisi. Dari pantauan di lapangan, ada sekitar 6 orang yang diamankan polisi dan mereka langsung dibawa ke kantor Polisi.

Menurut Kapolresta Yogyakarta, Kombes Tomy Wibisono, mereka diamankan karena dianggap sebagai provokator dan hendak membubarkan massa yang sedang aksi di Tugu Yogya.

"Mereka memprovokasi dan berteriak akan membubarkan acara," kata Kombespol Tommy Wibisono yang juga berada di lokasi kejadian.

Polisi, lanjut Tommy, akan menindak tegas kelompok-kelompok yang intoleran sesuai perintah Presiden. "Kita ikuti perintah Presiden," imbuhnya.

Sampai saat ini, situasi di sekitar Tugu Yogyakarta masih ramai. Polisi terus berjaga dan menimbau kepada masyarakat yang tidak berkepentingan untuk pulang ke rumah masing-masing. (X-12)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ahmad Punto
Berita Lainnya