Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
PARA petani cabai lahan pantai di Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mulai memasuki masa panen.
Ketua Asosiasi Petani Cabai Kulonprogo Sudiro, Selasa (9/5), mengatakan lima hari terakhir petani mulai memetik cabai dan pasar lelang mulai dibuka Senin (8/5).
"Sebelum pasar lelang dibuka, harga cabai merah di tingkat petani berkisar Rp12 ribu sampai Rp14 ribu per kilogram (kg). Namun, sejak pasar lelang dibuka, harga cabai naik menjadi Rp22.500 per kg," katanya.
Pasar lelang di wilayah Kuloprogo sangat membantu petani dan konsumen, sehingga kedua belah pihak tidak ada yang dirugikan. Namun demikian, adanya pasar lelang membuat pedagang kesulitan mencari untung dan
mempermainkan harga cabai.
"Kalau tidak ada pasar lelang, harga cabai akan dipermainkan tengkulak. Selain itu, pasar lelang bertujuan supaya harga cabai di tingkat konsumen tidak terlalu tinggi," imbuhnya.
Ia menjamin ketersediaan cabai akan mencukupi hingga Idul Fitri, bahkan
sangat surplus. Cabai dari Kulonprogo 80% dikirim ke Bandung, Jawa Barat, pasar induk di Jakarta dan Sumatera. "Permintaan pasar lokal hanya sedikit. Mayoritas lari ke luar daerah," tandasnya.
Kepala Bidang Hortikultura Dinas Pertanian dan Pangan Kulonprogo Eko Purwanto mengatakan Pemkab menyiapkan lahan seluas 100 hektare (ha) untuk mendukung program tanam cabai guna mengatasi tingginya harga komoditas tersebut.
Ia mengatakan rencananya lahan 100 ha tersebut akan ditanami cabai merah seluas 60 ha, dan 40 ha cabai rawit. "Lahan seluas 100 ha tersebar di 12 kecamatan sesuai potensi masing-masing wilayah," papar Eko.
Kecamatan yang sudah mengajukan proposal ada delapan, yakni Lendah, Panjatan, Sentolo, Nanggulan, Temon, Samigaluh, Kalibawah dan Girimulyo yang terdiri dari 18 kelompok tani. "Dari delapan kecamatan yang mengajukan proposal, paling luas lahannya di Kecamatan Panjatan mencapai 20 ha," ungkapnya.
Bantuan yang diberikan dalam program tanam cabai berupa saprodi terdiri dari pupuk, benih, dan mulsa. Nilai bantuan setiap ha sebesar Rp30 juta. "Informasinya Rp30 juta per ha, tapi masih menunggu lelang," tukasnya. (OL-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved