Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PEMERINTAH pusat terus fokus untuk menyelesaikan program nasional pembangunan pembangkit listrik 35.000 megawatt di sejumlah wilayah.
"Soal krisis listrik yang masih terjadi di Kalsel ini sudah pula kita laporkan kepada presiden saat berkunjung ke Kalsel kemarin," ungkap Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor, Selasa (9/5) di Banjarmasin.
Menurut Sahbirin, Kalsel berharap presiden memberikan perhatian terhadap kondisi kelistrikan di Kalsel dan daerah lain di Kalimantan.
Presiden Joko Widodo sendiri saat berkunjung ke Kalsel pada Minggu (7/5) lalu mengungkapkan pemerintah terus fokus untuk menyelesaikan program nasional pembangunan pembangkit 35.000 megawatt. Menurut presiden, masalah krisis listrik ini juga dirasakan banyak daerah di Indonesia. Berbagai upaya terus dilakukan pemerintah guna mengatasi krisis listrik mulai dari membangun PLTU hingga sewa pembangkit untuk wilayah terpencil dan perbatasan.
Dalam proyek pembangkit 35.000 megawatt ini, wilayah Kalsel dan Kalteng mendapat porsi 1.100 megawatt yang tersebar di sejumlah wilayah.
Di Kalsel akan dibangun di tiga lokasi meliputi PLTU Asam-asam, Kabupaten Tanah Laut unit 5 dan 6 dengan kapasitas masing-masing 100 megawatt, PLTU Tanjung, Kabupaten Tabalong berkapasitas 2x100 megawatt. Kedua pembangkit ini mengandalkan bahan bakar batubara, serta pembangkit berbahan bakar gas yaitu PLTG Sungai Barito, Kabupaten Barito Kuala berkapasitas 200 megawatt. Sedangkan di wilayah Kalteng akan dibangun sejumlah pembangkit yaitu PLTU Kuala Kurun, Kabupaten Gunung Mas berkapasitas 2x100 megawatt, PLTU Kotawaringin Barat berkapasitas 2x100 megawatt dan PLTG Bangkanai (ekstensi) 140 megawatt.
Proyek pembangunan pembangkit 35.000 megawatt di Kalsel dan Kalteng ini diperkirakan menyedot anggaran hingga US$2 miliar. Dari target 35.000 megawatt ini, PLN akan membangun 11.000 megawatt dan 24.000 megawatt swasta.
Pada bagian lain berdasarkan rilis Biro Pers dan Media Kepresidenan, Presiden Joko Widodo dijadwalkan akan meresmikan dimulainya pembangunan PLTMG Jayapura 50 MW dan peresmian PLTU Tidore 2x7 MW serta peresmian listrik desa Papua-Papua Barat, Maluku-Maluku Utara. (OL-5)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved