Pemerintah Perkuat Infrastruktur di Maluku

Rudy Polycarpus
09/5/2017 06:19
Pemerintah Perkuat Infrastruktur di Maluku
(Setpres)

PEMERINTAH terus ber­upaya meningkat­kan pertumbuhan ekonomi di wilayah terpencil. Salah satunya dengan membangun pelabuhan dan bandara di Maluku Utara yang menjadi kebutuhan masyarakat.

“Pelabuhan seperti ini sangat dibutuhkan masyarakat. Bagaimana ada sebuah produk yang akan dijual kalau infratruktur untuk menjual tidak ada,” kata Presiden Joko Widodo seusai meresmikan Pelabuhan Laut Tapaleo, Pelabuhan Laut Wayabuka, dan Pelabuhan Bicoli di Desa Tepeleo, Kecamatan Patani Utara, Kabupaten Halmahera Tengah, kemarin.

Jokowi menambahkan, Indonesia memiliki tidak kurang dari 17 ribu pulau yang memerlukan pelabuhan. Presiden juga menargetkan bandara baru di Halmahera Tengah berdiri dalam waktu dua tahun.

Selain membangun pelabuhan dan bandara, pemerintah berencana meningkatkan akses jalan sehingga dapat menyambungkan kota dan kabupaten dengan bandara ataupun pelabuhan serta memperkuat pasokan air dan juga listrik.

“Tadi dibisiki juga soal listrik. Tidak hanya di sini, di semua kabupaten, kota, provinsi itu kurang semua. Kenapa muncul angka 35 ribu megawatt? Karena sudah dihitung di sini kurang, di sana kurang. Ya, kita omong blakblakan, apa adanya,” ujar Presiden.

Presiden berharap, dengan dibangunnya bandara di Halmahera, pesawat tujuan Maluku Utara dapat mendarat di Ternate dan kota lainnya. “Turunnya bisa saja nanti di Patani atau di tempat lain,” kata Jokowi.

Setelah meresmikan fasilitas pelabuhan, Presiden lalu menyerahkan Kartu Indonesia Pintar (KIP), Pemberian Makanan Tambahan (PMT), Program Keluarga Harapan (PKH), dan Kartu Indonesia Sehat (KIS) di Desa Tepeleo, serta menyerahkan sertifikat hak atas tanah kepada masyarakat.

Presiden bersama rombongan lalu kembali ke Ternate dan direncanakan hari ini meneruskan kunjungan kerja ke Jayapura dan Wamena.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan saat ini Pelabuhan Tapaleo yang dibangun dengan biaya sekitar Rp34 miliar baru di-singgahi kapal perintis dan feri dengan frekuensi masing-masing dua kali sebulan.

Ia menyatakan telah berdiskusi dengan pemerintah daerah untuk meningkatkan frekuen­si kedatangan kapal.

Budi menuturkan Pelabuhan Tapaleo dibangun mulai 2014 hingga 2017 dengan kedalaman kolam pelabuhan hingga 15 lws, yang mampu disinggahi kapal berkapasitas 1.000 dwt.

“Pelabuhan Bicoli di Kabupaten Halmahera Timur dan Pelabuhan Wayabula di Kabupaten Morotai juga berkapasitas sama,” ujarnya.

Mengenai pembangunan pelabuhan, Gubernur Maluku Utara Abdul Gani menyebut keberadaan pelabuhan bermanfaat bagi masyarakat karena masih belum tersambungnya akses jalan darat dan belum adanya akses transportasi udara di daerah itu.

“Pelabuhan ini sangat penting dan merupakan bagian dari program tol laut yang dicanangkan pemerintah,” tandas Abdul Gani.

Basir Salasa, warga Desa Batu Dua, Kecamatan Patani Utara, yang sempat berbincang dengan Presiden, berharap pembangunan bandara segera terwujud. “Sudah hampir satu abad merdeka, hanya ada jalur laut. Kami butuh jalan dan bandara,” ujarnya.

Basir juga mengharapkan kapal yang bersandar di ­Tapaleo lebih rutin agar kebutuhan warga lebih terpenuhi dan harga barang dapat lebih murah. (Ant/X-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Oka Saputra
Berita Lainnya