Embung-Embung Itu Sejahterakan Warga Rembang

Akhmad Safuan
07/5/2017 14:49
Embung-Embung Itu Sejahterakan Warga Rembang
(Bendungan Bozem yang dibangun di sekitar pabrikm selain untuk memenuhi kebutuhan air bagi pabrik Semen Rembang, juga untuk menghijaukan ribuan hekrtare daerah sekitar pabrik.)

TERIK sinar matahari terasa menyengat di tengah-tengah hamparan lahan pertanian yang gersang. Areal ladang yang hanya mengandalkan tadah hujan kerontang karena sudah cukup lama tidak terbasahi air. Petani di beberapa desa di Kecamatan Kaliori, Bulu dan Gunem pasrah dengan kondisi alam yang sudah berlangsung bertahun-tahun lamanya.

Ada rasa iri ketika melongok desa tetangga Tegaldowo yang kini berlimpah air dan bisa merasakan panen padi tiga kali dalam setahun. Setelah dibangun dan mulai beropereasinya Embung Tegaldowo, Desa Tegaldowo, Kecamatan Gunem, Rembang, ratusan ribu hektare sawah dan ladang tidak lagi kekurangan air.

Bencana banjir juga bukan lagi menjadi ancaman saat musim penghujan datang. Bahkan desa itu kini mendapat penghasilan tambahan karena embung Tegaldowo menjadi destinasi wisata baru yang setiap akhir pekan menjadi tempat tujuan wisatawan.

Pabrik Semen Rembang yang belum memulai operasional penambangan, untuk memenuhi kebutuhan airnya juga telah menyiapkan Embung Bozem seluas 5.119 meter persegi berkapasitas 27 juta liter. Embung Bozem akan mendistribusikan air utuk lahan seluas 538.957 m2, juga mampu menghijaukan lahan di sekitar pabrik.

"Kita menunggu selesainya pembangunan embung di sini, sehingga kita dapat merasakan hal yang sama dengan Desa Tegaldowo, dapat panen tiga kali setahun dan tidak lagi merasakan kesultan air," kata Darmono, 56, petani di Desa Kemendungan, Kecamatan Gunem Rembang.

Hal senada juga diungkapkan oleh Sartini, 45, petani di Desa Kadiworo, Kecamatan Bulu, Rembang. Ia berharap keberadaan embung yang sedang dalam pembangunan akan dapat mengentaskan kemiskinan warga yang selama ini mengandalkan sawah tadah hujan.

Meskipun belum melakukan kegiatan penambangan dan berproduksi, kegelisahan petani Rembang itu ditangkap oleh PT Semen Indonesia. Selain melalui berbagai program sosial kepada masyarakat di lima desa yang merupakan ring 1, program menuju kesejahteraan warga sekitar telah
ditempuh terutama pada sektor pertanian dengan membangun embung-embun yang akan mengaliri ladang dan sawah mereka.

Selain embung di Desa Kadiworo, pada 2017 program pembangunan embung terus berlanjut pada desa-desa lain baik di sekitar pabrik maupun di luar ring 1 sehingga ratusan hektare sawah dapat terpenuhi kebutuhan airnya dan berproduksi maksimal tanpa harus menunggu musim hujan.

Pembangunan Embung Kemendungan di Kecamatan Gunem, Rembang berkapasitas 45 juta liter diharapkan akan mampu mengaliri kebutuhan air di desa tersebut. Seperti juga Embung Tegaldowo, embung ini juga akan menjadi berbagai sarana kebutuhan warga dari mulai penyediaan air baku, penahan banjir juga dapat menbjadi destinasi wisata baru.

Embung lain di Desa Maguan, Kecamatan Kaliori, Rembang berkapasitas 11 juta liter akan menghindari kekeringan di musim kemarau dan banjir saat musim penghujan, juga akan dapat meningkatkan produksi tanaman pangan.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan gembira atas inisiatif dari PT Semen Indonesia yang telah turut serta dalam program pengentasan kemiskinan melalui pembangunan embung. Petani yang sebelumnya hanya dapat menanam padi setahun sekali kini dapat meningkatkan produksi hingga 300% dengan lancarnya pengairan.

"Program 1.000 embung yang dicanangkan Jawa Tengah di antaranya telah digarap oleh PT Semen Indonesia, itu merupakan sumbangan yang luar biasa," kata Ganjar Pranowo.

Meskipun belum melakukan kegiatan penambanganm, lanjut Ganjar, PT Semen Indonesia telah membayar di depan tujuan untuk menyejahterakan
warga, tidak hanya sekitar pabrik tetapi juga warga Rembang lainnya dengan membangun embung ini.

“Prinsip embung merupakan sarana menabung air saat musim penghujan dan dibutuhkan saat kemarau tiba, di samping itu juga untuk menghindari bencana banjir,” tutupnya. (X-12)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ahmad Punto
Berita Lainnya