Jelang Ramadan, Kemendag Ingatkan Soal HET ke Pedagang

Djoko Sardjono
07/5/2017 12:56
Jelang Ramadan, Kemendag Ingatkan Soal HET ke Pedagang
(Staf Khusus Menteri Perdagangan Bidang Hubungan Antarlembaga dan Peningkatan Sarana Perdagangan, Eva Yuliana, mencek harga gula dan minyak goreng saat sidak di sejumlah toko ritel modern di Klaten. -- MI/Djoko Sardjono)

PARA pengusaha toko ritel modern dan distributor kembali diingatkan agar mematuhi surat edaran Kementerian Perdagangan (Kemendag) RI tentang ketentuan harga eceran tinggi (HET) gula pasir, minyak goreng, dan daging sapi/kerbau beku.

Jika para pelaku usaha toko ritel modern maupun distributor tidak menaati ketentuan HET, mereka bisa dikenakan sanksi denda maksimal Rp25 miliar. Apalagi, surat edaran (SE) Kemendag tentang HET gula pasir, minyak goreng, dan daging beku itu sudah dikirim ke seluruh pemerintah daerah di Indonesia.

Hal itu ditegaskan Staf Khusus Menteri Perdagangan Bidang Hubungan Antarlembaga dan Peningkatan Sarana Perdagangan, Eva Yuliana, saat inspeksi mendadak (sidak) di sejumlah toko ritel modern dan gudang Bulog Meger di Klaten, Jawa Tengah, Sabtu (6/5). Eva didampingi Plt Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan UMKM Klaten, Sunardi.

"Jadi, sidak saya beserta tim Kemendag ke toko-toko ritel modern dan pasar-pasar di Klaten adalah untuk mengecek stok pangan dan harga menjelang Ramadan dan Lebaran 2017. Alhamdulillah, harga gula di toko ritel modern sudah sesuai dengan ketentuan yang diatur pemerintah, walau ada catatan kemasannya belum berlabel," kata dia di Toserba Laris Jl Pemuda, Klaten.

Saat ini, untuk diketahui, harga acuan tiga komoditas tersebut, yakni gula pasir Rp12.500 per kilogram, minyak goreng Rp11.000 per liter, dan daging beku Rp80.000 per kilogram. Ketentuan itu telah disepakati produsen, distributor, serta Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) dan mulai berlaku 10 April 2017 lalu.

Saat sidak di gudang Bulog Meger, Ceper, Eva Yuliana mengaku lega setelah melihat stok beras yang berlimpah di gudang tersebut. Berdasarkan laporan Kepala Gudang Totok Praptomo, posisi stok beras 13.255 ton. Stok sebanyak itu aman untuk kebutuhan 10 bulan ke depan.

Itu belum termasuk stok di gudang Bulog Karanganom, Klaten Utara, 1.949 ton, dan stok di gudang Banaran, Delanggu, 3.621 ton. Bahkan, lanjut Eva, Klaten mampu mengirim keras ke Kalimantan Tengah sebanyak 750 ton, Sumatera Utara 750 ton, dan DKI Jakarta 500 ton.

Selain beras, ketersediaan gula pasir di gudang Bulog Meger juga berlimpah. Saat ini, jumlah stok 745 ton. Karena itu, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, Kemendag telah meminta Perum Bulog untuk segera menyalurkan gula ke pasar-pasar tradisional, agar harga yang terjangkau masyarakat Rp12.500 per kilogram.

Saat yang sama, Plt Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan UMKM Klaten, Sunardi, mengatakan kepada Media Indonesia pihaknya akan melakukan monitoring stok pangan dan harga menjelang Ramadan dan Idul Fitri, terutama gula pasir, minyak goreng, dan daging. (X-12)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ahmad Punto
Berita Lainnya