Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
UPAYA menangkal paham radikalisme harus dimulai dari rumah sehingga peran ibu menjadi sangat penting.
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siradj mengungkapkan itu saat pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Fatayat NU di Palangkaraya, Kamis (4/5) malam.
Pembukaan rakernas dilakukan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani dan antara lain dihadiri Gubernur Kalteng Sugianto Sabran dan Kapolda Kalteng Brigjen Anang Revandoko.
Said Aqil mencontohkan seorang anak diajari mengenai keramahan, budi pekerti, dan budaya saat di sekolah.
Akan tetapi, sang anak berpeluang terpapar paham radikalisme saat berkegiatan di luar sekolah.
"Di sekolah resmi tidak ada yang mengajari radikalisme. Itu terjadi di luar sekolah. Karena itu, peran perempuan di rumah, dalam hal ini sang ibu, sangat penting untuk menangkal radikalisme."
Bagi Said Aqil, penyebaran paham radikalisme lebih berbahaya ketimbang konten pornografi.
Sebab, imbuh dia, orang cenderung merasa bersalah saat melihat konten pornografi.
"Sedangkan menonton aksi terorisme, pola pikirnya justru membunuh atau dibunuh, dosa dimaafkan, dan masuk surga. Mereka tidak tahu konteks jihad," ujarnya.
Puan Maharani mengatakan perempuan harus jadi fondasi bagi keutuhan NKRI.
"Perempuan harus menjadi benteng serta tiang untuk negara," kata Puan.
Ketua Umum Fatayat NU Anggia Ermarini mengatakan perempuan harus mewaspadai paham radikalisme. "Kami mengembangkan dakwah berbasis kekuarga. Kami juga ada forum daiyah Fatayat NU dan sebanyak 500 daiyah antiradikalisme telah terbentuk," kata dia.
Dalam sebuah diskusi di Yogyakarta, mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Syafii Maarif menilai pengikut paham intoleran sebenarnya sangat kecil.
Karena itu, dia meminta aparat bertindak tegas terhadap kelompok itu.
Syafii juga memprihatinkan kondisi kampus menjadi lokasi kemunculan paham radikalisme dan intoleran.
"Termasuk putra rektor di perguruan tinggi negeri (PTN) juga ada yang terlibat."
Pendekatan budaya
UIN Sunan Kalijaga mengembangkan pendekatan seni budaya untuk deradikalisasi.
Sebab, menurut Ketua Panitia Festival Seni dan Budaya Islam Nusantara UIN Sunan Kalijaga Abdur Rozaki, seni dan budaya merupakan kekuatan untuk merakit hati dan menjaga perbedaan.
Dia menambahkan festival yang digelar mulai kemarin hingga besok itu juga mengacu pada kiprah Sunan Kalijaga yang melakukan syiar agama Islam tanpa kekerasan karena mengedepankan seni dan budaya serta tradisi.
Budayawan Ngatawi al Zastrouw menambahkan selama ini gerakan puritanisme agama dan formalisme agama telah menyingkirkan tradisi dan budaya.
Ia menyebutkan, jika kekerasan dijawab dengan kekerasan akan menimbulkan kekerasan baru.
Namun, jika kekerasan dihadapi dengan seni dan budaya bisa melahirkan deradikalisasi. (AU/PO/LD/LN/N-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved