Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
KEMENTERIAN Pertanian akan menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia pada 2045 mendatang. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman optimistis target itu akan tercapai dengan dukungan semua pihak. Begitu juga kerja keras para petani dalam menekan angka kemiskinan di Tanah Air.
"Allhamdulillah, padi, jangung, bawang, dan cabai akan selesai dalam tahun ini, jadi kami akan menyelesaikannya secara bertahap. Obsesi dan mimpi besar kami, 2045 Indonessia menjadi lumbung pangan dunia," katanya.
Mentan menyebutkan, semua pihak dapat mendukung kerja para petani, dan kepada seluruh Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) se-Indonesia mampu meningkatkan kerja sama.
"Kami mengharapkan dukungan semua pihak dan KTNA seluruh Indonesia. Dukungan selama ini juga sangat luar biasa untuk menekan angka kemiskinan di Indonesia dan meminimalisir impor pangan dari luar negeri," kata Amran.
Selain itu, Mentan mengatakan, pemerintah terus berupaya menyejahterakan petani di Indonesia, salah satu buktinya yakni pemerintah meminta kepada petani sawah agar menanam padi sebanyak 3 kali dalam setahun.
"Jika biasanya tanam satu kali harus menjadi tanam tiga kali per tahun, ada lahan 4 juta hektare di seluruh Indonesia jika ditanam tiga kali setahun, maka hasilnya 300% akan naik," jelasnya.
Selain membuka lahan baru, pemerintah tetap fokus untuk menciptakan lumbung-lumbung padi, sehingga padi di Indonesia tetap meningkat setiap tahun. Menurut dia, Indonesia merupakan negara yang hebat yang memiliki petani hebat pula. Indonesia saat ini masih bisa makan tanpa beras impor, dan ini terbukti dalam dua tahun terakhir.
"Masyarakat bisa mengonsumsi beras tanpa impor bisa kita buktikan, ini tahun kedua dan itu berkat KTNA," katanya.
Kementan akan terus memberikan jutaan benih untuk petani seluruh Indonesia, sehingga Indonesia dapat menjadi lumbung pangan.
Terkait Pekan Nasional (Penas) Petani dan Nelayan di Aceh, mengucapkan selamat kepada seluruh TNA seluruh Indonesia atas terselenggaranya acara tersebut. Begitu juga kepada Gubernur Aceh yang memberikan dukungan penuh terhadap sektor pertanian.
Bahkan, Amran memuji petani Aceh karena telah bekerja keras meningkat hasil pertanian hingga mengalami kenaikan ekspor ke sejumlah negara.
"Dalam rentang dua tahun terakhir, hasil pertanian di Aceh meningkat. Ini merupakan salah satu kemajuan bagi Aceh dan juga para petani. Ini luar biasa hanya dalam kurun waktu dua tahun Aceh bisa mengekspor hasil pertanian ke sejumlah negara," sebutnya.
Menurutnya, pihak kementerian telah menyiapkan sekitar 10.000 hektare sawah untuk mendorong Aceh petani yang berada di Aceh Barat untuk meningkatkan hasil produksi para pertani.
"Ketersedian bendungan ini, juga dibarengi dengan ketersediaan sawah nanti akan yang akan dikerjakan secara bertahap. Saya sudah berkoordinasi dengan Presiden dan Gubernur Aceh untuk mempercepat proses pengerjaan tersebut," terangnya.
Terkait antisipasi kenaikan harga dan ketersediaan pangan jelang puasa dan Lebaran, akan dibentuk satuan tugas bekerja sama dengan Kapolri, Kementerian Perdagangan, Kementerian BUMN, serta semua pihak terkait.
"Tidak ada alasan harga pangan naik, khususnya beras. Stok di Bulog Jakarta 400 ton, gedungnya penuh dan tidak tertampung lagi. Kemudian stok nasional 2,2 juta lebih. Bahkan dalam sekali operasi pasar hanya dibutuhkan 50 ribu. Jangankan 50, 100 juga akan kami berikan. Jadi tidak ada alasan, kami minta kepada para pengusaha beras, cabai, dan bawang. Jangan menganggu saudara kita yang sedang beribadah dalam bulan puasa. Dulu bisa diperdebatkan stok tidak ada, sekarang berlimpah dan jangan ada lagi kenaikan harga," paparnya.
Mentan juga menyebutkan, jika ditemukan gejolak harga, pihaknya telah berkoodinasi dengan Polri dan instansi terkait untuk melakukan pengawasan secara intensif.
Selaln itu, ia juga mengapresiasi para pedagang dan pengusaha atas pengertiannya. Menurutnya, dulu dua bulan menjelang Ramadan harga sudah bergejolak. Namun, saat ini dua pekan jelang Ramadan, harga masih normal dan terjangkau.
"Kami harapkan dipertahankan kondisi seperti ini. Kami menghargai mereka, kami ingin bergandengan tangan, mulai petani, pedagang, dan komsumen jangan ganggu, rakyat Indonesia yang sedang beribadah dengan gejolak harga," lanjutnya.
Meski demikian, swasembada pangan di Aceh tidak sejalan dengan kondisi lahan pertanian yang masih mengandalkan sawah tadah hujan dan kondisi keberadaan waduk yang belum dimanfaatkan secara optimal agar meningkatkan produksi padi di sejumlah daerah.
"Kami akan menyeselesaikan secara bertahap. Apalagi lahan tadah hujan ini lebih kurang ada 4 juta, kami akan bangunkan secara bertahap. Sabar, yang jelas perintah Bapak Presiden ada 30 ribu embung akan dibangun oleh kami dan menteri desa," sebutnya. (OL-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved