Arifudin Sujud Syukur, Mendadak Jadi Jutawan Ichitan

Rudi Kurniawansyah
04/5/2017 19:30
Arifudin Sujud Syukur, Mendadak Jadi Jutawan Ichitan
(DOK ICHI TAN INDONESIA)

TANGIS haru pecah di gerai mini market Alfamart Jalan Air Hitam Pekanbaru, Kamis (4/5) sore. Muhammad Arifudin, 47, dan Susilawati, 43, tidak kuasa menahan tangis saat menerima tumpukan uang tunai sebesar Rp300 juta.

Arifudin seketika langsung sujud syukur ke lantai putih toko swalayan itu karena tidak pernah mengira mendadak jadi jutawan baru.

Pasangan suami istri yang mempunyai dua anak laki-laki itu baru saja dinyatakan secara resmi sebagai penerima rezeki program mendadak jutawan yang diselenggarakan Ichitan, produk merek teh asal Thailand.
Hanya kebetulan membeli empat botol teh Ichitan yen-yen, Arifudin yang sehari-hari bekerja sebagai madim bagian majelis taklim musala di PT Perkebunan Nusantara (PN) V Jalan Jenderal Sudirman, Desa Klawat, Kecamatan Sungai Lala, Kabupaten Indragiri Hulu, Riau, sekarang menjadi jutawan baru.

"Alhamdulillah. Saya sungguh bersyukur kepada Allah. Tidak pernah menyangka mendapatkan rezeki sebanyak ini. Walau bekerja bertahun-tahun juga belum tentu dapat. Saya mengucapkan terima kasih banyak pada Ichitan. Saya akan belikan ini pertama kali buat cincin kawin istri saya karena sudah 25 tahun menikah saya belum mampu membelikan cincin untuknya," ungkap Arifudin dengan nada terharu.

Sambil terus menyeka air mata di pipinya, Arifudin menceritakan awal mulanya membeli minuman teh Ichitan.
"Beli empat botol saat ingin narik uang di ATM. Saat itu lagi ada promosi Ichitan di Alfamart Sungai Lala. Waktu itu, kalau tak salah tanggal 17 April. Saya ingat itu saat Pilkada DKI Jakarta. Sampai di rumah nonton TV ada info program jutawan baru Ichitan. Setelah minum Ichitan, saya periksa tutup botol ada kode unik dan nomor telepon Ichitan. Dua hari saya coba menelepon. Pada hari pertama, pada paginya tak satu pun yang mengangkat telpon Ichitan. Saya pikir mungkin lagi libur Pilkada. Pada hari kedua diangkat dan saya sampaikan kode ditutup botol itu ke operator Ichitan," tuturnya.

Arifudin menambahkan, hadiah Ichitan menjadi rezeki anak, istri, dan orangtuanya. Ia mengaku orangtuanya hidup kekurangan di kampung Sumatra Utara. Selama ini, sudah tiga kali Lebaran Arifudin dan keluarga tidak pulang ke rumah orangtua. Selain itu, rezeki jutawan rencana akan dibelikan rumah karena keluarga belum punya rumah.

"Kami cita-cita ingin umrah. Selain itu untuk bayar hutang Rp40 juta di Bank Mandiri. Saat ini, gaji yang diterima dari perusahaan hanya Rp1,6 juta dari seharusnya Rp4 juta per bulan. Sebagian besar gaji dipotong bank. Gaji sebesar itu tidak cukup untuk makan sehari-hari. Karena itu, kami berdua juga kerja serabutan menderek karet kebun orang. Itu lah biaya untuk makan dan sekolah anak yang nomor dua," kata Susilawati menambahkan.

Keluarga Arifudin mempunyai dua putra yakni Andrika Susilo, 25, sudah tamat kuliah di Universitas Muhammadiyah Sumatra Utara (UMSU) dan sedang mencari kerja. Sedangkan anak kedua bernama Adwin Saputra masih duduk di kelas 2 MAN Sungai Lala.

Proses pemberian hadiah rezeki mendadak jutawan diwarnai suasana yang sangat emosional. Direktur PT Ichi Tan Indonesia Sintorn Santitorn yang sengaja terbang langsung dari Thailand sengaja berpura-pura tidak mengakui Arifudin sebagai penerima hadiah lantaran kesalahan kode dan tutup botol yang hilang. Kejadian itu sontak membikin histeris istri Arifudin yang menyimpan dan telah memastikan kode dan tutup betul itu benar ada.

"Ini adalah rezeki bagi keluarga Arifudin. Ini juga jutawan pertama untuk di Riau dan keenam untuk seluruh Indonesia dari totol sebanyak 30 orang yang akan mendapat rezeki mendadak jutawan sebesar Rp300 juta atau total Rp9 miliar. Program mendadak jutawan adalah bukti kepedulian Ichitan kepada keluarga Indonesia khususnya masyarakat yang memang kurang mampu," ujar Sintorn.

Seperti yang dikatakan Arifudin, lanjut Sintorn, keluarga mereka selama ini hidup susah. Bahkan hingga kini Arifudin belum mampu membelikan cincin kawin istrinya, pada mereka sudah menikah sejak 1990 atau sekitar 25 tahun yang lalu.

"Kami senang sejauh ini penerima program mendadak jutawan adalah orang-orang yang benar sangat membutuhkan uang. Ini telah sesuai dengan target program ini adalah bagi masyarakat yang sangat membutuhkan bantuan," ujarnya. (OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya