Gerindra akan Rebut Jateng dari PDIP

Haryanto
04/5/2017 09:33
Gerindra akan Rebut Jateng dari PDIP
(Ilustrasi/Micom)

PARTAI Gerindra dan partai sekutu diprediksi mengambil alih dominasi PDIP di Jawa Tengah (Jateng).
Pakar komunikasi politik Undip, Yuliyanto, memperkirakan peta pertarungan dalam Pilgub Jateng.

“Jateng selama ini sangat didominasi PDIP sebagai partai utama. Pilgub DKI membuat koalisi Gerindra percaya diri. Mereka akan mencoba merebut dominasi PDIP di Jateng,” kata Yuliyanto dalam diskusi bertajuk Berebut Kursi Jateng-1 yang digelar Forum Wartawan Pemprov dan DPRD Jateng (FWPJT) di Kota Semarang, kemarin.

Partai politik (parpol) mulai mengusung nama calon gubernur menjelang Pemilihan Gubernur Jateng (Pilgub) 2018.

Ketua Desk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Partai Gerindra Jateng Sriyanto Saputro menegaskan Partai Gerindra akan mencalonkan Ketua DPD Partai Gerindra Jateng, Abdul Wachid, dalam Pilgub Juni 2018.

“Jateng butuh figur yang mampu mengelola pertanian. Sebagian besar wilayah Jateng ialah sektor pertanian. Abdul Wachid ialah petani tebu yang mengenal betul seluk-beluk soal pertanian. Namun, kami tetap patuh pada instruksi ketua umum kami Bapak Prabowo,” tegas Sriyanto.

Sekretaris DPD Partai Golkar Jateng Ferry Wawan Cahyo­no menambahkan Jateng memerlukan pemimpin yang mampu membawa kemajuan.

“Selama ini Jateng telah terting­gal jauh jika dibandingkan dengan DKI, Jawa Barat, dan Jawa Timur. Jateng kalah di banyak bidang. Angka kemiskinan tinggi, indeks pembangunan manusia masih di urutan 20-an, nilai tukar petani fluktuatif, daya tarik investasi yang selalu tertinggal. Ini merupakan tantangan dan pekerjaan rumah yang harus diatasi calon gubernur mendatang,” tegas Ferry.

Wakil Ketua DPW PKB Jateng Henry Wicaksono memastikan PKB akan mengghadang Marwan Jafar karena ia dinilai sebagai kader terbaik partai.

Pada 2013, PDIP mengusung Ganjar Pranowo-Heru Sudjatmoko dalam pilgub. Hasilnya, pasangan tersebut meraih kemenangan dengan 48,8%.

Wakil Ketua DPD PDIP Jateng Bona Ventura Sulistiana mengaku masih menunggu arahan Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekar­noputri terkait dengan sosok yang akan diusung.

Dia mengakui kekalahan pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat dalam Pilgub DKI 2017 menjadi pelajaran berharga. Pasangan Basuki-Djarot antara lain diusung Partai NasDem, PDIP, Golkar, dan Hanura.

Akan tetapi, menurut dia, kekalahan di DKI tidak mengurangi soliditas partai. “Ini bukan soal kalah atau menang, melainkan pembuktian soliditas partai. Kekalahan di DKI tak menyurutkan semangat partai. Kami akan memperkuat soliditas partai untuk mengamankan Jateng.”

Kembalikan formulir
Bupati Kutai Kartanegara Rita Widyasari resmi terdaftar di DPW PPP Kalimantan Timur (Kaltim) sebagai bakal calon gubernur.

“Saya mohon PPP bisa menerima dan mengusung saya sehingga kita bisa bersama membangun Provinsi Kal­tim,” ujar Rita yang juga Ketua DPD Partai Golkar Kaltim.

Rita menuturkan pembangunan di Kaltim sudah baik, tetapi bisa lebih baik melalui kepemimpinannya. Rita ialah putri mendiang Bupati Kutai Kartanegara, Syaukani Hasan Rais.

Ketua DPW PPP Provinsi Kaltim Rusman Ya’qub menyambut pendaftaran itu.

“Warna hijau dan kuning sebenarnya klop jika dipadukan. Saya berharap kita bisa bergandengan tangan,” ujar dia. (FL/PO/NV/SY/Ant/N-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Oka Saputra
Berita Lainnya