Pedagang Daging Sapi Khawatir Harga Naik

Cikwan Suwandi
03/5/2017 00:00
Pedagang Daging Sapi Khawatir Harga Naik
()

PEDAGANG daging di pasar tradisional Karawang, Jawa Barat berharap feedloter (penggemukan) tidak menaikkan harga sapi. Mereka menilai kenaikan harga daging sapi di pasaran pada Ramadan, tergantung harga satuan kilo sapi yang dikeluarkan perusahaan penggemukan.

Hendro, pedagang Pasar Baru Karawang, menyebut kenaikan harga daging sapi dipicu dari kenaikan jumlah konsumen. Kemudian para feedloter menaikkan harga kiloan sapi per ekornya, sehingga mempengaruhi harga daging sapi kiloan di pasar.

Menurut Hendro, kenaikan pada Ramadan nanti tidak dapat dihindari meskipun tidak terlalu signifikan.

"Kenaikan (harga) itu pasti kalau Ramadan. Memang konsumen banyak yang beli daging. Cuma naiknya enggak banyak. Kalau pedagang daging di sini tergantung harga sapi dari penggemukan," kata Hendro, Rabu (3/5).

Saat ini harga satu ekor sapi per kilogram (kg)nya di feedloter, menurut Hendro, dikisaran Rp50 ribu perkilogram. Sehingga menyebabkan harga daging sapi di pasar tradisional mencapai Rp110 ribu per kg.

Menurut dia, harga daging Rp110 ribu per kg saat ini masih dikategorikan relatif normal. Belum mengalami kenaikan harga secara signifikan. "Jumlah pembelinya masih sangat normal. Mudah-mudahan saja harga sapi dari penggemukan enggak naik," harapnya.

Kekhawatiran kenaikan harga kebutuhan pokok menjelang Ramadan juga diakui Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Pasar (Indagsar) Karawang Widjodjo GS. Ia menyatakan pihaknya terus melakukan pemantauan.

"Semua komoditi ini membuat kami khawatir. Karena seluruh produk yang ada di Pasar Karawang ini rata-rata berasal dari luar daerah," ucap Widjodjo.

Widjodjo mengaku, saat ini pihaknya tengah melakukan pendataan mengenai jumlah pasokan-pasokan komoditi yang masuk ke pasar tradisional di Karawang.

"Kalau harga naik secara signifikan, kami segera melakukan operasi pasar untuk menstabilkan harga," pungkasnya. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Eko Suprihatno
Berita Lainnya