Jelang Lebaran Jalan Trans Kalimantan Yang Rusak Parah Belum Bisa Diperbaiki

Surya Sriyanti
01/5/2017 18:35
Jelang Lebaran Jalan Trans Kalimantan Yang Rusak Parah Belum Bisa Diperbaiki
(MI/Surya Sriyanti)

HINGGA saat ini, menjelang bulan puasa dan Lebaran, Jalan TransKalimantan yang menghubungkan Palangkaraya, Kalimantan Tengah (Kalteng) menuju Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel) rusak parah disebabkan banyak terdapat lubang-lubang dan belum bisa diperbaiki karena belum turunnya dana APBN untuk pemeliharaan.

Bahkan Polres Pulang Pisau terpaksa menutup lubang jalan yang rusak di wilayah tersebut karena takut ada korban jiwa. Sepanjang 2017, sudah ada pengendara yang meninggal ketika menghindari lubang di jalan yang rusak.

Hal ini diungkapkan oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Kalteng Leonard S Ampung, di Palangkaraya, Senin (1/5).

Menurut Leonard, hingga saat ini dan untuk menutupi lubang di jalan negara itu belum ada yang turun.

"Padahal kita sudah melaporkan kepada Balai untuk segera mengatasi masalah ini . Karena kita tidak ingin ada banyak korban jiwa hanya karena jalan itu rusak dan pemerintah tidak tanggap."ujarnya.

Dari pantauan, kondisi jalan rusak parah di poros selatan ini terjadi di Desa Jabiren Kabupaten Pulang Pisau dan Desa Anjir Kabupaten Kapuas dengan kedalaman lubang hingga 40 centimeterdi dua ruas tersebut.

Biasanya perjalanan bisa ditempuh hanya 3 jam, namun kini jalan rusak membuat waktu tempuh lebih lama antara 4 hingga 5 jam.

Leonard menjelaskan, anggaran kontrak untuk pemeliharaan rutin ruas jalan tersebut lambat turun. Seharusnya kontrak tersebut sudah turun pada Januari dan paling lambat Februari, namun sampai saat ini kontrak tersebut belum juga turun. Hal itu yang membuat perbaikan jalan belum bisa dilakukan.

"Makanya sekarang kita tidak berani mengerjakannya kalau tidak ada kontrak, dasar pembayaranya bagaimana," ujarnya mantan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Lamandau tersebut.

Di sisi lain, ruas jalan tersebut merupakan akses ekonomi, sehingga muatan dan jumlah kendaraan yang melintasi rusak jalan tersebut memang tinggi. Hal itu turut mempercepat kerusakan jalan, selain ditambah musim penghujan saat ini.

"Memang cuaca kita (curah hujan tinggi) dan kualitas jalan kita memang menurun," lanjutnya.

Oleh karena itu, kata Leonard, pihaknya mengharapkan kontrak pemeliharaan rutin ruas jalan tersebut sudah turun pekan depan. Dengan begitu, dinas pekerjaan umum bisa memulai pemeliharaan rutin terlebih dahulu.

Sebelumnya Leonard mengatakan, ruas jalan Nasional di Provinsi Kalteng sepanjang 2.002 Km dan jalan Provinsi sepanjang 1.100 Km. Kalau dihitung angka rata-rata untuk penanganan satu Km itu memerlukan anggaran Rp3 miliar, sehingga kebutuhan anggaran untuk penanganan jalan Nasional dan jalan Provinsi di Kalteng itu membutuhkan anggaran Rp3,5- Rp4 triliun per tahun.

Namun kenyataanya saat ini, anggaran untuk pemeliharaan jalan Nasional itu baru sekitar Rp800 miliar, sementara untuk jalan Provinsi baru Rp300 miliar, sehingga itu masih sangat jauh dari konsep standar.

Dengan keterbatasan angaran tersebut, penanganan jalan tersebut dilakukan secara prioritas dan tidak semuanya bisa ditangani, baik jalan Provinsi maupun jalan Nasional.

"Jalan dalam kondisi mantap di Kalteng saat ini yaitu 87% dan sisanya masih belum mantap. Namun jalan yang sudah kondisi mantap itupun lebarnya masih ada yang 4,5 m dan itu akan ditingkatkan menjadi 7 m dan itu memerlukan angaran yang tidak sedikit," ujarnya. (OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya