Air Berlimpah Berkah Kesuburan Tanah Tuban

Abdus Syukur
30/4/2017 08:00
Air Berlimpah Berkah Kesuburan Tanah Tuban
(MI/ABDUS SYUKUR)

KOLAM-KOLAM penampungan berukuran besar dipenuhi air melimpah dan seperti tidak akan pernah habis. Di sekitar kolam banyak pepohonan dengan daun lebat, yang membuat suasana adem, asri, dan segar.

Itulah suasana yang selalu menyelimuti lokasi reklamasi bekas tambang kuari tanah liat PT Semen Gresik Tuban, di Desa Telogowaru, Kecamatan Merak Urak, Tuban, Jawa Timur.

Keberadaan sejumlah embung itu membuat kehidupan warga sekitarnya berubah drastis. Mereka lebih sejahtera karena lahan pertanian, baik sawah maupun kebun milik mereka, tidak lagi kekurangan air. Bahkan warga masih bisa memanfaatkan embung dengan membuat keramba untuk memelihara ikan.

"Tanaman-tanaman di sekitar embung itu dikelola warga yang menjadi petani anggota green belt yang dibina oleh PT SG Tuban. Lahan bekas tambang ditanami dengan bibit-bibit pohon pemberian PT SG Tuban. Di sela pepohonan juga masih bisa digunakan berbagai tanaman palawija lainnya," kata Taselan, warga Dusun Pompongan, Desa Semampir, Kecamatan Merak Urak, kemarin.

Area persawahan di sekitarnya juga mengalami perubahan drastis karena lahan yang dulunya dalam setahun hanya bisa ditanami satu kali lantaran mengandalkan pengairan tadah hujan sekarang bisa panen tiga kali dalam setahun.

Ali Mansur, pegiat lingkungan peraih Kalpataru 2010 untuk kategori perintis lingkungan, berharap air embung yang melimpah dapat dimanfaatkan masyarakat Tuban lebih luas.

Saat ini air hanya bisa dimanfaatkan dan dirasakan warga sekitar pabrik yang masuk ring satu, serta masyarakat yang mendapat aliran dari sungai yang bersumber dari embung. Padahal, volume air yang ada di embung-embung masih bisa dimanfaatkan masyarakat luas di luar ring satu.

"Air embung hasil reklamasi itu berkah bagi masyarakat Tuban. Air sebanyak itu tidak habis untuk pertanian lebih luas. Masih bisa dialirkan hingga 10 kilometer ke selatan. Air ini bisa dipakai untuk mengairi ribuan hektare lahan tandus dan sawah tadah hujan. Nantinya persawahan itu bisa menjadi areal persawahan produktif," tegas Ali Mansur yang juga Direktur Yayasan Mangrove Center Tuban.

Air embung juga bisa diolah untuk air minum warga. Pemerintah daerah melalui PDAM setempat tinggal mengolahnya saja. Menurutnya, keberadaan PT SG Tuban menguntungkan warga karena bisa menjadikan Tuban sebagai daerah subur dengan air melimpah.


Kepala Departemen Komunikasi dan Sarana Umum PT SG Pabrik Tuban, Aris Sunarso, menambahkan saat ini pihaknya tengah mengupayakan mengalirkan air embung seluas 72 hektare ke lahan-lahan pertanian lebih jauh lagi. "Jika didorong menggunakan pompa, berarti harus 24 jam penuh dan butuh bahan bakar. Kalau menggunakan semacam kincir-kincir angin, kuat atau tidak. Semua masih saya pelajari," ucap Aris. Abdus Syukur/N-3



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Vicky
Berita Lainnya