Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
AGAR populasi sapi potong di Indonesia meningkat, lahan dan pakan harus siap seperti halnya ayam potong.
Penyebabnya, sampai sekarang, penyediaan pakan untuk sapi potong masih mengandalkan rumput gajah.
Hal itu menggerakkan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) untuk membuat inovasi pakan sapi dari sawit yang lebih mudah didapatkan daripada rumput gajah.
Deputi Bidang Teknologi Agroindustri dan Bioteknologi BPPT, Eniya Listiani Dewi, mengatakan sebetulnya pakan dari sawit sudah diatur dalam Peraturan Menteri Pertanian No 105 Tahun 2014.
"Sekarang kita gaungkan lagi setelah ada isu merugikan perkebunan tersebut," kata Eniya dalam dialog interaktif bersama para peneliti pakan ternak dan pengusaha hewan ternak di Jakarta, Kamis (27/4).
Saat ini potensi perkebunan kelapa sawit di Indonesia sekitar 11,3 juta hektare.
Sementara itu, jumlah populasi sapi hanya 3,2 juta ekor pada tahun ini.
Pakan atau kebutuhan daging sapi nasional hingga kini masih diimpor.
Pada kesempatan sama Direktur Pusat Teknologi Produksi Pertanian BPPT, Arief Arianto, menambahkan pakan sapi dari sawit menggunakan pelepah dan daun sawit.
Saat ini ada 300 juta ton per tahun daun dan pelepah sawit yang belum dimanfaatkan.
"Kami memanfaatkan bahan-bahan itu, ditambah dengan formula, menjadi pakan sapi. Setelah diteliti, sapi yang memakan pakan sawit, bobotnya bertambah 0,8 gram per hari, lebih besar daripada rumput gajah hanya 0,75 gram," ujarnya seraya menyebutkan pakan limbah sawit itu sudah dipakai peternak di Krumutan, Pelalawan, Riau.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved