Sebagian Besar Wilayah di Jawa Barat Rawan Gempa dan Longsor

Bayu Anggoro/Eriez M Rizal
26/4/2017 12:01
Sebagian Besar Wilayah di Jawa Barat Rawan Gempa dan Longsor
(BPBD Kota Tasikmalaya menggelar simulasi kesiapsiagaan di SekolahLuar Biasa (SLB) Yayasan Bahagia, Taman Makam Pahlawan Karoeng, KecamatanTawang. -- MI/Kristiadi)

SEBAGIAN besar kota dan kabupaten di Jawa Barat, terutama wilayah di bagian selatan, dinyatakan berkategori rawan gempa dan longsor aktif. Hal itu dikarenakan terdapat patahan-patahan aktif di bagian selatan Pulau Jawa

Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG) menyatakan dari 27 kota dan kabupaten yang perlu dilakukan antisipasi dini, di antaranya, wilayah Priangan Timur, seperti Tasikmalaya, Garut, Ciamis, Banjar dan Pangandaran, serta Bandung dan sekitarnya. Kepala PVMBG, Kasbani, mengakui Jabar, memang termasuk rawan gempa aktif dan longsor, selain Papua bagian selatan dan Papua Timur.

"Aktivitas gempa aktif di tiga provinsi itu, karena adanya patahan-patahan aktif di sekitar Pulau Jawa, Sumatra dan di sekitar Papua," ungkapnya. Ia menambahkan, meski gempa di wilayah Jabar, seperti yang terjadi di Tasikmalaya dan sekitarnya dengan kekuatan 5,3 skala richter (SR) pada Senin (24/4) tidak menimbulkan tsunami. Namun, perlu dilakukan antisipasi dini dengan melibatkan lintas lembaga terkait, pemerintah daerah (kota/kabupaten), serta provinsi.

Kasbani mengakui peristiwa gempa tidak bisa diprediksi, serta belum ada teknologi yang bisa memantau, atau memastikan terjadinya gempa. Kendati demikian, PVMBG telah memberikan peta kawasan rawan gempa ke masing-masing kota dan kabupaten, terutama di Tasikmalaya bagian selatan dan wilayah Lembang, Kabupaten Bandung Barat.

Ia menegaskan perlunya antisipasi awal mutlak dilakukan meski jika terjadi gempa susulan dengan kekuatan jauh lebih rendah. Hal ini untuk mengantisipasi timbulnya korban jiwa dan luka-luka.

"Terkait rencana relokasi bagi warga yang tinggal daerah rawan gempa, kami masih melakukan koordinasi dengan pemerintgah daerah (kota dan kabupaten). Di samping itu PVMBG juga telah menurunkan tium ke sejumlah daerah rawan bencana di Jabar yang termasuk berada di kawasan zona patahan aktif," jelasnya.

Begitu juga terkait dengan longsor, menurut Kasbani, Jabar termasuk wilayah rawan di Indonesia, terutama di saat musim hujan dengan intensitas tinggi. "Sama saja. Sebagian besar wilayah di Jabar termasuk rawan longsor, karena kondisi tanah di kawasan itu kategori labil dan
mudah bergerak," ujarnya.

Dari hasil evaluasi tim PVMBG, hingga saat ini hanya segelintir warga yang masih berada di kawasan rawan longsor, karena sebagian di antaranya telah direlokasi ke tempat yang lebih aman.(OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Soelistijono
Berita Lainnya