Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
WALI Kota Bandung, Ridwan Kamil (Kang Emil), ingin memenangi Pemilihan Gubernur Jawa Barat (Pilgub Jabar) 2018 dengan santun dan tanpa memecah-belah warga.
Jadi, partai politik (parpol), yang ingin menyusul Partai NasDem untuk mengusung dirinya, tidak boleh mengedepankan cara-cara kotor.
Dengan demikian, sambung dia, parpol dan tim sukses tidak boleh melakukan kampanye hitam dan saling menjelekkan.
"Jangan bully-bully-an, jangan black campaign," kata Emil saat Rapat Koordinasi Daerah Partai Hanura Jabar di Bandung, kemarin.
Acara itu juga dihadiri nama yang diperkirakan ikut berkompetisi dalam pilgub Jabar, yakni Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar dan Bupati Purwakarta yang juga Ketua DPD Partai Golkar Jabar, Dedi Mulyadi.
Emil menegaskan ingin memenangi pilkada dengan cara ilmiah, yakni beradu gagasan terkait dengan program pembangunan.
"Menang dengan gagasan, jangan menginjak kepala orang. Menang dengan ilmu, jangan jarambah," katanya.
Jika seluruh kandidat meraih kemenangan dengan cara seperti itu, menurutnya, kualitas demokrasi di Indonesia akan naik.
Dia mencontohkan pilgub DKI Jakarta yang belum menunjukkan kualitas baik.
"Kalau masih seperti Jakarta, peradaban demokrasi Indonesia belum naik kelas."
Emil ingin pilgub Jabar berlangsung tanpa harus memecah-belah warga.
"Jangan dengan cara yang memecah-belah, jangan panas, jangan tebarkan kebencian," katanya.
Dedi Mulyadi mengaku telah mencium rencana sejumlah pihak yang ingin membawa perseteruan dalam Pilgub DKI 2017 ke Jabar.
Menurutnya, cara-cara di Jakarta kemarin harus dihindari karena hanya akan menimbulkan dampak negatif.
Karena itu, lanjut dia, Golkar bersama Hanura dan PKB akan membentuk Poros Jabar untuk menghindari pertarungan yang terjadi di Jakarta.
"Poros Jabar juga sebagai poros pembangunan karena saya melihat ada fenomena pertarungan politik ala pilgub DKI kemarin akan dibawa ke Jabar. Itu akan mengimpor konflik. Itu kan enggak baik," kata dia.
Dengan adanya poros itu, keputusan yang diambil partai akan mengikuti keinginan masyarakat, bukan memenuhi tuntutan kalangan elite.
Ketua DPD Partai Hanura Jabar Fitrun R Fitriansyah menyambut baik terbentuknya Poros Jabar tersebut.
"Hanura di Jabar punya enam kursi dan Golkar punya 14 kursi. Kalau disatukan menjadi 20 kursi, jumlah itu bisa untuk mengusung satu calon (gubernur) di Pilgub Jabar 2018," kata dia.
Pada kegiatan ini pun Dedi Mulyadi mendapat dukungan dari DPC Hanura di seluruh kabupaten/kota di Jabar untuk maju dalam pilgub.
Namun, Dedi mengaku belum mau membicarakan individu menyangkut Pilgub Jabar.
"Saya sedang berpikir agar seluruh pihak bersama-sama menjaga Jabar agar tidak diseret ke konflik ideologi," katanya.
Deddy Mizwar mengajak seluruh partai dan unsur politik di Jabar untuk bersama-sama menguatkan kehidupan demokrasi dengan cara-cara yang santun.
"Konsolidasi itu penting untuk pilgub yang aman dan nyaman," katanya.
Lebarkan sayap
Bupati Tasikmalaya Uu Ruzhanul Ulum bertekad terus menyosialisasikan diri untuk menaikkan popularitas.
"Kami akan terus sosialisasi dengan para ulama, kiai, santri, dan perdesaan. Untuk sosialisasi di perkotaan belum dilakukan," ujarnya. (AD/DG/RZ/Ant/N-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved