Tol Laut di Perbatasan Rawan Narkoba asal Malaysia

Victor Ratu
20/4/2017 20:59
Tol Laut di Perbatasan Rawan Narkoba asal Malaysia
(ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)

POLRES Nunukan, Kalimantan Utara melakukan pengawasan rutin secara ketat terhadap penggunaan tol laut yang sudah beroperasi wilayah Sebatik sejak 14 Maret lalu. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi adanya potensi besar tol laut dimanfaatkan oleh sindikat narkoba asal Malaysia menyelundupkan barang haram itu ke wilayah Indonesia.

Polres Nunukan pun kini siapkan anjing pelacak di Pelabuhan Sebatik untuk membantu mengawasi lalu lintas barang yang sangat mungkin dijadikan wahana penyelundupan. "Tol laut selain membuka akses perekonomian di perbatasan juga dikhawatirkan membuka peluang para bandar narkoba untuk mengirim sabu dari Malaysia ke Surabaya," ujar Kapolres Nunukan AKBP Pasma Royce.

Diungkapkan, para Bandar dan pemain narkoba yang menggunakan jalur pasar gelap, sering memanfaatkan kapal swasta ataupun milik Pelni untuk mengirimkan barang haram tersebut. Dikatakan Pasma keberadaan tol laut di Nunukan dan Sebatik dengan tujuan Surabaya, Belang belang, Mamuju Sulawesi Barat, Sangatta dinilai menjadi angin segar bagi para penyelundup narkoba.

"Di pelabuhan Sebatik masih minim dengan alat pendeteksi barang seperti X-ray, membuat polisi kerja ekstra. Kejahatan penyelundupan barang terlarang termasuk narkoba terbilang masif di perbatasan RI-Malaysia yang ada di Nunukan," ungkap Pasma kepada Media Indonesia, kemarin.

Pada 2016 lalu sekitar 438 kasus, 255 di antaranya kasus konvensional dan 183 merupakan kasus narkoba dengan barang bukti 26 kilogram narkoba. Kasus penyelundupan narkoba melalui wilayah Nunukan masih tinggi .Apalagi harga narkoba di Tawau, Malaysia jauh lebih murah dibandingkan narkoba dari Jawa atau Sumatra.

"Kalau orang kembali dari Malaysia bisa mengantongi 1 ons hingga 1 kilogram sabu, dapat dibawa dengan mudah.Keuntungan yang didapat jika menjualnya di Indonesia bisa sampai 300 persen dengan membawa satu kali lolos untungnya sangat besar. Kapal tol laut ini dapat saja digunakan sebagai sarana membawa narkotika dari dan ke Surabaya (Jatim) karena sangat mudah. Apalagi bongkar muat barang di Pulau Sebatik yang sangat dekat dengan Negeri Sabah (Malaysia)," jelasnya.

Ia menegaskan peran seluruh elemen untuk mengantisipasi penyalah gunaan tol laut diharapkan menjadi solusi untuk meminimalisir kejahatan narkoba dan tindak kriminal lain. Saat ini personil Polres Nunukan telah mempelajari mekanisme penanggulangan pengiriman narkoba dengan menggunakan kapal tol laut.

"Dua minggu sekali kapal KML 3 datang ke Sebatik untuk itu kita tempatkan personel,sekaligus membuat pos dan menambah anggota Polri termasuk menyiapkan anjing pelacak di pelabuhan resmi di Nunukan dan Sebatik," pungkasnya.(OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Soelistijono
Berita Lainnya