Anugerah Berlimpah dari Program Bedah Rumah

Akhmad Safuan
20/4/2017 12:46
Anugerah Berlimpah dari Program Bedah Rumah
(MI/Akhmad Safuan)

WAJAH Rosminah,50, warga Desa Tegaldowo, Kecamatan Gasem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah terlihat bahagia, senyum selalu mengembang ketika memasuki rumah berdinding batako. Ada rasa bangga melihat rumah tipe 36 dengan dua kamar yang telah selesai dibangun itu. Dari tampilannya, rasanya tidak kalah dengan rumah-rumah lain di sekitarnya.

"Sekarang ini saya merasa nyaman dan merasakan kebahagiaan luar biasa setelah mendapatkan rumah baru dari PT Semen Indonesia," kata Rosminah.

Rumah sederhana dengan atap baja ringan milik Rosminah itu ialah satu dari puluhan rumah yang dibangun PT Semen Indonesia dalam program bedah rumah. Program tersebut ditujukan untuk warga kurang beruntung di lima desa sekitar pabrik semen Rembang, yaitu Desa Kadiworo, Desa Kajar, Desa Timbrangan, Desa Tegaldowo dan Desa Pasucen.

Dahulu, bagi janda dengan empat cucu itu, memiliki rumah kembali sertelah musibah kebakaran beberapa tahun lalu merupakan hal yang cukup berat. Sebagai petani sanggem atau penggarap pertanian tumpangsari di lahan milik PT Perhutani, penghasilannya tidak memungkinkan untuk membangun rumahnya kembali.

Ia pun terpaksa bertahan di bekas reruntuhan bangunan dengan mendirikan gubug yang terbuat dari batang kelapa. Jika angin kencang datang, rumah gubuk berukuran 3x6 m2 itu bergoyang seperti mau roboh.

"Apalagi musim hujan atap rumah yang bocor di sana-sini dan udara terasa dingin karena dinding bambu juga sudah rusak," ujarnya.

Karena itu ia merasa sangat bersyukur dengan masuknya PT Semen Indonesia ke Rembang dan menyelenggarakan program bedah rumah. "Bahkan ketika rumah (baru) belum selesai karena belum diatapi, saya sudah tempati saking bahagianya," cetusnya.

Hal serupa juga diungkapkan Somek, 45. Perempuan satu anak dan satu cucu yang baru berusia 1 tahun itu menyebut rumah baru hasil program bedah rumah PT Semen Indonesia menjadi anugerah tersendiri, bahkan anaknya juga ditrerima bekerja di pabrik sehingga mendapatkan penghasilan lumayan sekarang.

Sebelum pabrik berdiri, lanjut Somek, menatap masa depan terasa berat. Bukan hanya tidak memiliki rumah layak, anak satu-satunya yang sudah selesai sekolah hanya dapat bekerja menjadi buruh kasar atau kadang membantu di ladang mencari tambahan penghasilan.

Kini, anaknya dapat bekerja di pabrik semen dan berpenghasilan lumayan hingga berani mempersunting gadis dan kini telah memberikan satu cucu.

Jambanisasi
Tidak hanya membedah dan membangun ratusan rumah warga, PT Semen Indonesia di Rembang melalui program CSR juga melakukan jambanisasi terhadap ratusan keluarga di lima desa.

Program ini dilakukan mengingat hampir 50% warga pedesaaan di Rembang tidak memiliki jamban, sehingga untuk buang air besar mereka lakukan di sungai atau ladang kebun sehingga cukup mengganggu kesehatan.

Seorang guru di Desa Tegaldowo, Dwi Joko Supriyanto mengatakan dari 1.484 keluarga di desa tersebut, sebanyak 600 keluarga belum memiliki jamban.

Tidak hanya di lima desa sekitar pabrik, pembangunan jamban masal oleh PT Semen Indonesia dilakukan di dua kecamatan yakni Gunem dan Bulu. "Saya melihat komitmen untuk memberikan kesejahteraan, kesehatan dan pendidikan kepada warga oleh pabrik semen sangat besar," kata Dwi.

Hasilnya cukup luar biasa, program jambanisasi telah mencapai ribuan dibagikan kepada warga di dua kecamatan tersebut, sehingga program pemerintah bebas BAB sembarang tahun ini diperkirakan akan tuntas.

"Kita memprogramkan tahun ini bebas BAB sembarangan dengan jambanisasi pada 2017 ini. Bersyukur program ini disambut PT Semen Indonesia dengan membangun jamban untuk warga di lima desa sekitar pabrik," kata Wakil Bupati Rembang Bayu Ardianto. (X-12)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ahmad Punto
Berita Lainnya